Eks Liverpool Percaya Orang Ini Cocok Gantikan Juergen Klopp
- redgol
Siap – Calon pengganti Juergen Klopp di Liverpool mengerucut ke satu nama. Dia adalah pelatih Sporting Lisbon, Ruben Amorim.
Seperti diketahui, Klopp akan menyudahi masa baktinya di Liverpool akhir musim ini. Beberapa nama sudah dikaitkan merapat ke Anfield.
Mulai dari Xabi Alonso, Roberto De Zerbi, dan Ruben Amorim. Setelah Alonso memastikan bertahan di Bayer Leverkusen, The Reds fokus ke Amorim.
Secara permainan, Klopp dan Amorim berbeda. Nakhoda asal Jerman terkenal dengan skema 4-3-3 nya.
Adapun pelatih Sporting nyaman dengan 3-4-3. Meski berbeda, ia diyakini lebih cocok menukangi The Reds dibanding calon lain.
Setidaknya menurut mantan pemain Liverpool, Joao Texeira. “Secara taktik keduanya berbeda,” katanya kepada Record, Rabu (4/4/2024).
“Juergen Klopp bermain dengan formasi empat bek, Ruben dalam formasi tiga bek. Dia sudah membuktikan kemampuannya dan tampil bagus dalam beberapa musim terakhir meski usianya masih muda,” ia menambahkan.
Ruben Amorim sendiri punya catatan impresif selama ini. Ia bahkan mengawali karier sebagai pelatih dengan kemenangan fantastis 7-1. Lalu membawa klub sebelumnya, SC Braga, menang di markas Benfica untuk pertama kali setelah 65 tahun.
Selama di Sporting capaiannya makin gila. Memecahkan rekor di Portugal dengan 32 laga tanpa kalah. Dan yang paling membanggakan menyudahi puasa gelar Liga Portugal selama 19 tahun.
Rekor-rekor ini kian meyakinkan Texeira mantan pelatihnya itu cocok meneruskan kesuksesan Klopp di Liverpool.
“Dia sudah menjadi juara. Mereka meraih hasil bagus di Liga Champions dan Liga Europa. Sporting bermain bagus musim ini tapi mereka sudah bermain bagus di tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut , Joao Texeira menggarisbawahi Premier League sebagai tempat yang cocok untuk Ruben Amorim meningkatkan level. Apalagi proses adaptasi di Inggris tidak sesulit kompetisi lain.
“Anda bisa beradaptasi dengan baik di Inggris karena ini adalah negara di mana sepak bola bekerja dengan sangat baik. Di Inggris semuanya sangat terorganisir. Semuanya dipersiapkan terlebih dulu agar berjalan dengan baik,” tutup pemain yang memperkuat Liverpool dari 2012 sampai 2016.
