Ketua SPM Murka, Anak Buahnya Dikeroyok Gegara Tegur Pemain Layangan di Pontianak
- Istimewa
‘’Saya merasa difitnah dengan keterangan bohong yang menyesatkan yang beredar paska kejadian pengeroyokan sehingga terkesan saya yang salah,’’tegasnya.
‘’Bahkan ade isu bahwa saya mukul anak yang main layangan, padahal faktanya saya fight atau kelahi dengan orang dewasa usia 30an. Kalo tak ditantang dan dimaki, tak mungkin saya mau kelai,’’sambungnya.
Lebih lanjut, Ishak mengatakan pernah didatangi belasan orang pemain layangan dan mendatangi rumahnya mau menyerang dan mengeroyok, tapi gagal karena ada teman ormas datang 2 orang menghalangi para pengeroyok tersebut sehingga orang tersebut balik kanan alias membubarkan diri.
‘’Kalo tidak, mungkin saya sudah kena keroyok. Padahal masalahnya sepele saya cuma marahkan mereka jangan main layangan disini, karena bahaya, dan memang dilarang pemerintah tapi mereka tak terima lalu bawa massa ramai menuju rumah saya,"lanjutnya.
Ditambahkan lagi oleh Ishak, ia juga akan melaporkan orang orang yang memutar balikkan fakta dengan menuduh dirinya menyebutkan suku, karena itu jelas fitnah menyesatkan dan sengaja di gembosi untuk mennyudutkan dan memprovokasi jadi seolah dia yang bersalah.
‘’Saya sudah sering marah dan cekcok dengan mereka tapi selama tujuh tahun ini tidak ada terjadi perkelahian. Kalau mereka tidak menantang tidak mungkin terjadi perkelahian,’’tandasnya.
Sementara itu, Syarif Sukwanto Al Qadrie selaku Penasehat SPM (Satria Pembela Melayu) mengatakan bahwa pihaknye membenarkan bahwa yang dikeroyok merupakan anggota SPM, sayap POM.