Geger Jokowi Disebut Tinggalkan PDIP, Ngabalin : Itu Tidak Etis

Potret Ali Mochtar Ngabalin
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Kabar memanasnya hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDI Perjuangan kian santer ditengah masyarakat, terlebih baru baru ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengeluarkan pernyataan tentang partainya kini tengah bersedih lantaran ditinggal Jokowi.

Polemik Judi Online, Menkominfo hingga Wulan Guritno Jadi Sorotan

Menanggapi hal tersebut, pihak Istana melalui Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa dirinya menilai pernyataan yang disampaikan mengenai Presiden Joko Widodo (Jokowi), itu tidak etis. 

Lebih lanjut Ali Ngabalin menekankan, dalam pemerintahan periode ke dua, Jokowi membangun rekonsiliasi dengan menggandeng hampir semua partai politik. Termasuk Partai Gerindra dan Prabowo Subianto, yang menjadi rival Jokowi selama dua kali Pilpres.

Dituntut 5 Tahun Penjara, Eks Bupati Kutai Barat Ismail Thomas Kepergok Tidak Ditahan, Oh Ternyata

"Enggak usah marah-marah, sinisme, enggak usah ada kata-kata yang tak lazim keluar. Mari kita lihat dalam dunia politik, sebagai orang yang punya peradaban, punya kedewasaan berpikir dan bersikap," katanya dikutip viva.co.id Senin, 30 Oktober 2023.

"Kalau Hasto menilai Jokowi itu (meninggalkan) itu tak etis dan tak terlalu lazim memberikan penilaian yang vulgar itu," sambungnya.

Pede Tantang Petahana Depok, Elektabilitas Supian Suri Tembus 50 Persen

Presiden Jokowi, kata Ngabalin, sering menyampaikan bahwa urusan pencapresan merupakan urusan partai politik dan Hasto pun mengetahui pernyataan Jokowi tersebut.

"Hasto tahu bahwa yang mencalonkan presiden dan wapres adalah partai politik atau gabungan partai politik. (Jadi), ada masalah apa Hasto memberikan penilaian itu kepada Jokowi,"tuturnya..

Halaman Selanjutnya
img_title