Bocoran Visi Misi Supian-Chandra untuk Depok: Kalau Perlu Kami yang Seret ke KPK
- siap.viva.co.id
Siap – Pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota, Supian Suri bersama Chandra Rahmansyah membocorkan beberapa visi misinya untuk masyarakat Depok.
Supian Suri mengatakan, pertama, visi misi mereka adalah mewujudkan Depok yang maju, dengan wujud kota inklusif bukan ekslusif.
"Kami ingin Depok ini merangkul semua elemen masyarakat. Kami ingin Depok adalah milik kita semua," kata Supian Suri dikutip pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Pria yang masih berstatus ASN dengan jabatan Sekda nonaktif Depok itu menegaskan, bahwa kota ini bukan milik kelompok.
Adapun upaya yang bakal ia lakukan bersama Chandra terbagi dalam tiga kategori program.
"Program pertama adalah bagaimana menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang hari ini masih melanda Kota Depok. Kami tidak ingin anak cucu kita semua yang nanti masih menjadi beban terhadap permasalahan hari ini," ujarnya.
Seperti, permasalahan sampah, banjir, dan kemacetan, itu akan menjadi prioritas Supian-Chandra.
Kedua, lanjut alumni IPDN itu, adalah program pemberdayaan warga Depok yang memiliki 2 juta lebih penduduk.
Menurutnya hal itu bisa dimanfaatkan mengingat Depok berada di wilayah strategis yang dekat dengan Daerah Khusus Jakarta.
"Kami ingin sekali memberdayakan masyarakat Kota Depok," ujarnya,
Kemudian terkait tentang lapangan pekerjaan. Menurut Supian hari ini banyak sekali lulusan-lulusan SMK, maupun lulusan perguruan tinggi yang kesulitan mencari lapangan pekerjaan.
"Kami hadir dengan balai latihan kerja yang bisa menjadi jembatan antara para pekerja dengan penerima kerja."
Hal itu, kata Supian, berlaku di Kota Depok maupun di daerah lainnya, bahkan dunia internasional.
"Kamilah yang akan menjembatani itu," janjinya.
Lalu poin ketiga terkait dengan pendidikan. Ia menyadari orientasi masyarakat Depok terhadap sekolah negeri sangatlah tinggi.
Namun disisi lain, hal itu terbentur dengan keterbatasan sarana dan prasarana.
"Kita akan melihat di mana kebutuhan sekolah negeri itu memang masih dibutuhkan. Di sisi yang lain kami akan mengoptimalkan peran sekolah-sekolah swasta yang hari ini juga punya peran yang besar terhadap peningkatan kualitas SDM," katanya.
Untuk itu, lanjut Supian, peran serta pemerintah hadir merangkul seluruh elemen masyarakat. Tidak ada lagi pembeda antara tanggung jawab pemerintah pusat pemerintah provinsi, maupun pemerintah kota.
"Karena sejatinya yang kita layani adalah masyarakat," tegasnya.
Chandra menambahkan, terkait lapangan kerja, sekian puluh tahun ini Depok hanya memiliki satu Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD. Menurutnya itu tidak ideal.
"Kita pasti akan buat beberapa BUMD lagi sesuai kebutuhan. Bahkan mungkin sampah saja dengan konsep ekonomi sirkular kita bisa bikin BUMD. Apalagi yang lain," katanya.
Sehingga, lanjut alumni UI tersebut, BUMD itulah yang pastinya didorong untuk membuat kolaborasi dengan swasta. Jika itu dilakukan, Chandra optimis akan tumbuh dan tercipta lapangan kerja baru.
Kemudian berikutnya yang juga jadi perhatian Chandra adalah masalah pendidikan.
"Kami tidak akan membiarkan ada anak mau sekolah harus nyogok, harus bayar masuk sekolah negeri sampai Rp 10 juta. Kalau perlu kami yang seret ke KPK apabila ada sekolah di Depok yang memungut uang seperti itu," tegasnya.
Sosok yang sampai saat ini dipercaya sebagai Tim Ahli Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) itu mengatakan, semua anak yang belum dapat bangku di sekolah negeri akan didorong untuk masuk ke swasta.
"Pemerintah kota yang bayarkan semuanya," janji dia.
Sebagai informasi, jelang Pilkada Depok, paslon Supian-Chandra mendapat dukungan dari 12 partai politik (parpol).
Yakni, Gerindra, PDIP, Demokrat, PKB, PAN, PPP, NasDem, PSI, Gelora, Perindo, Buruh, dan Partai Ummat.
Gabungan parpol tersebut dinamakan Koalisi Perubahan Depok Maju. Mereka sepakat menantang calon petahana Imam Budi Hartono yang diusung PKS dengan pendampingnya Ririn dari Golkar.