Bukan Rakyat yang Menentukan! Andi Widjajanto Akui Jokowi Terus Memanipulasi Suara untuk Ganjar

Tangkap layar
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, memberikan wawasan mendalam mengenai Jokowi selalu membuntuti strategi pemenangan Calon Presiden Ganjar Pranowo dalam debat ketiga Pilpres 2024

Polemik Judi Online, Menkominfo hingga Wulan Guritno Jadi Sorotan

Dalam wawancaranya di kanal YouTube Renad Khasali, Andi menjelaskan metode trianggulasi yang digunakan tim untuk menyusun program unggulan baru.

"Trianggulasi lintas metode menjadi kunci strategi kami. Kita tidak hanya mengandalkan survei kuantitatif atau kualitatif, tetapi juga melakukan fokus group discussion (FGD) di 31 kota, menggunakan media analitik prediktif, dan mengundang ahli dari luar negeri," ungkap Andi.

Muncul Sinyal Dukungan Partai NasDem untuk Kaesang di Pilkada Jakarta, Asal Mau Jadi Cawagub Anies

Dalam penelitian ini, tim pemenangan tidak hanya mengandalkan survei saja.

Andi mengingatkan tentang pengalaman saat Pemilu 2014, di mana hasil survei awal hanya memberikan 8% dukungan pada Mas Ganjar, tetapi pada kenyataannya, ia memenangkan pemilu dengan 41,42%.

Dituding Rocky Gerung Masuk Angin soal Pilgub Jakarta, Ini Jawaban PKS

Trianggulasi dilakukan untuk menguji metodologi yang digunakan. Andi menjelaskan.

"Kami membandingkan beberapa media analysis dengan artificial intelligence, menggunakan metrik seperti Share of Voice (SOV) dan sentimen net. Semuanya kami kombinasikan untuk menghasilkan prediksi akhir."

Dari hasil trianggulasi, tim pemenangan menyimpulkan bahwa Pilpres 2024 kemungkinan akan dua putaran.

Ganjar Pranowo, menurut data terbaru, memiliki rentang dukungan antara 34% hingga 41%.

Strategi yang melibatkan analisis pergerakan calon di media sosial juga dibahas. 

Andi menyampaikan perbandingan pergerakan antara Ganjar-Mahfud dan Prabowo- gibran, termasuk elemen-elemen unik seperti permainan media dan gimik yang digunakan.

Namun, seiring dengan fokus pada data dan strategi, Andi juga menyoroti kehati-hatian dalam menilai validitas survei.

Ia mencatat bahwa kehati-hatian itu tidak selalu disampaikan kepada publik, dan seringkali persentase hasil survei yang tinggi lebih menarik perhatian daripada pertimbangan metodologis yang mendalam.

"Kita perlu berhati-hati dalam menilai validitas survei. Persentase tinggi tidak selalu mencerminkan kualitas metodologis yang baik," kata Andi Widjajanto, Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud.