Ngaku Muak dengan Diskusi Publik, Irma Suryani Senggol Forum Rektor, Berpihaknya Kemana?

Potret politikus NasDem Irma Suryani Chaniago
Sumber :
  • Istimewa

SiapIrma Suryani Chaniago seorang politikus Partai Nasdem yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI blak blakan menyebut bahwa dirinya tak mau lagi diundang oleh oleh media atau stasiun tv untuk membahas segala problematika yang terjadi di Indonesia dalam sebuah diskusi publik lantaran Ia mengaku sudah muak.

Anggota DPR Asal Depok Ini Kritik Banyaknya Naturalisasi Timnas Indonesia: Yang Main Bukan Akamsi

Karena menurut Irma, semua diskusi publik yang selama ini dipertontonkan kepada masyarakat luas itu tidak mencerminkan sesuatu yang membangun.

"Semuanya saling menyalahkan, membully, memfitnah, mengolok olok satu sama lain, semua itu bukan jati diri dari bangsa Indonesia," kata Irma seperti dikutip YouTube tvOne dalam acara lLC.

Tiga Calon Naturalisasi Timnas Indonesia Hampir Final, Siapa Saja?

Irma dengan tegas menyebutkan bahwa persatuan dan kesatuan lebih penting daripada kepentingan sebuah partai politik yang ingin berkuasa.

"Saya sampaikan juga kok terkait hal ini ke partai saya (Nasdem) dan kemarin Saya juga bicara di FISIP UI, Saya bilang bahwa yang salah itu partai politik kenapa Pragmatis," tegas Irma.

Rieke Pasang Badan, Terdakwa Kasus Landak I Nyoman Sukena Auto Bebas dari Penjara

"Kalau saya bilang Nasdem ga Pragmatis nanti diketawain orang, makanya saya selalu bilang apa adanya bahwa saya ga mau membenci orang karena ini masalah dunia, kalau masalah akhirat baru kita perjuangkan mati matian," sambung Irma.

Lebih lanjut Irma mengatakan, dirinya ingin mengajak semua pihak untuk berkaca dan bertanya pada diri sendiri, apa yang kita sudah perbuat untuk bangsa ini.

"Kalau kita belum berbuat sesuatu, enggak perlu juga ngatain orang, apakah pak Jokowi salah, ya saya bilang salah bahkan banyak, tapi apakah beliau tak memiliki kebaikan? Banyak kebaikannya," kata Irma.

Nah terkait soal jumlah pendemo yang tidak berbanding lurus dengan hasil survei, berapa yang demo dan berapa yang tidak menurut Irma, jika itu dihitung dan selalu jadi bahan diskusi kapan selesainya.

"Saya juga minta nih kepada forum rektor, disini ada dua RUU yang belum di sahkan, pertama RUU Perampasan Aset, kedua RUU PPRT dorong dong DPT untuk mengesahkan," tuturnya.

"Ayo sampaikan ke DPR, selesaikan itu RUU kan sampai saat ini hal itu tidak dilakukan, jangan sampai ada pertanyaan forum rektor ini berpihak kemana, berpihak ke Rakyat atau ke politis," sambung Irma.

Karenanya kata Irma, dirinya berharap kepada forum rektor untuk mendukung RUU PPRT agar pranata rumah tangga itu terlindungi.

"Nah sekarang pertanyaannya apa yang bisa dilakukan? Sampai sekarang DPR tidak melakukan pengesahan, bahkan RUU PPRT itu masih ditangan pimpinan DPR," katanya.

"Dan apa yang dilakukan DPR, ya ga ada juga, padahal saya juga anggota DPR lho, tapi bagi saya ga ada salahnya mengkritisi, tapi kritisnya yang konstruktif, kalau hanya saling menyalahkan dan caci maki kapan selesainya," tambah Irma.

"Kapan kita mau membangun negara ini dan menjalankan program pemerintah, bagaimana kita bisa berharap kalau parlemennya seperti ini, apakah itu kemudian menjadi salah Jokowi? Bukan saya membela," katanya.