Diundang sebagai Pembicara Qatar Economic Forum, Prabowo Ungkap Alasannya Jadi Presiden Indonesia

Potret Prabowo Subianto
Sumber :
  • Istimewa

SiapPresiden terpilih Republik Indonesia, Prabowo Subianto memenuhi undangan Qatar Economic Forum sebagai pembicara.

Prabowo Singgung Media Mainstream yang Dimiliki Segelintir Orang Tanya Perspektifnya Condong Kemana

Sejak ditetapkan sebagai presiden terpilih, Prabowo melawat ke beberapa negara untuk bertemu dengan kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara mitra Indonesia. Beberapa negara yang dikunjungi Prabowo, antara lain China, Jepang, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

Prabowo Subianto berulang kali mengungkapkan alasannya mencalonkan diri sebagai presiden.

Demokrat Khawatir Ada ‘Koalisi Rasa Oposisi’ dalam Pemerintahan Prabowo

"Ada keinginan untuk mengabdi. Keinginan untuk mengabdi untuk rakyat. Saya tumbuh besar di banyak negara dan saya melihat rakyat Indonesia, banyak dari mereka yang sangat miskin. Dalam lubuk hati saya, saya tak dapat menerima itu, terlebih pada masa-masa sekarang, Indonesia saat ini anggota G20. Indonesia adalah negara dengan populasi terbanyak keempat di dunia, ini yang mendorong saya. Saya ingin mengabdikan diri saya, mencurahkan pikiran dan menggunakan pengalaman, kepemimpinan saya. Saya yakin saya dapat berbuat lebih banyak untuk kehidupan rakyat Indonesia yang lebih baik," kata Prabowo merespons pertanyaan wartawan senior Haslinda Amin pada acara Qatar Economic Forum di Doha, Qatar, Rabu, 15 Mei 2024.

Haslinda saat itu bertanya alasan Prabowo yang berulang kali mencalonkan diri sebagai presiden, dan mengapa sangat penting bagi dia untuk memimpin Indonesia.

Kalahkan Uzbekistan, Jepang Angkat Trophy Piala Asia U-23

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menyebut dia hanya ingin mewariskan pencapaian-pencapaian yang baik untuk rakyat, bangsa, dan negara.

"Kita hidup untuk apa? Kita hidup untuk mewariskan reputasi yang baik, nama baik dalam sejarah negeri kita," katanya.

Dalam sesi itu, Prabowo juga menegaskan bahwa dia akan menjadi dirinya sendiri saat nantinya resmi menjabat sebagai presiden. Prabowo juga tak sepakat dengan anggapan banyak pihak yang menilai gaya kepemimpinannya nanti bakal sarat dengan gaya-gaya militer.

"Saya telah keluar dari militer cukup lama, mungkin lebih dari 25 tahun. Itu tidak terkait dengan apa pun. Saya akan menjadi diri saya sendiri, apa adanya. Itu artinya, saya akan berpegang teguh pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang saya yakini, dan sebagai seorang patriot, nilai utama yang saya pegang teguh adalah mewujudkan kesejahteraan rakyat. Rakyat Indonesia harus aman, tidak boleh ada yang lapar, rakyat Indonesia harus punya hidup yang baik. Ini adalah mimpi setiap patriot di negara mana pun di dunia," katanya.

Dalam forum yang sama, Prabowo juga menjawab pertanyaan soal demokrasi, termasuk kekhawatiran dia akan membuat kebijakan yang membahayakan demokrasi. 

Dia menegaskan keikutsertaannya dalam pemilihan presiden merupakan bukti konkret dia mengikuti praktik demokrasi yang berjalan di Indonesia.

"Saya maju Pilpres empat kali. Saya datang ke rakyat, minta persetujuan mereka. Tiga kali pilpres mereka tak memberikan itu, tetapi mereka memberikan mandat itu ke saya kali ini. Di mana kekhawatiran soal demokrasi itu muncul? Saya pikir itu hanya akal-akalan saja yang dibuat orang-orang," tandasnya.