Utang Negara Indonesia Menjadi Bom Waktu, Masyarakat Harus Siap-siap Menghadapi Dampaknya!

Data utang negara
Sumber :
  • Youtube akbar faizal

Siap –Pada sebuah acara di kanal YouTube Akbar Faizal, pengamat ekonomi Yanwar Rizky menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak utang negara

Akbar Faizal Soal Nadiem Hapus Pramuka dari Ekskul Wajib: Menteri Online Jiwanya Cuan!

Menurutnya, utang negara akan berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik.

"Utang negara ini akan menjadi bom waktu," kata Yanwar. 

Supian Suri Cek Harga Jelang Ramadan 1445 Hijriah: Operasi Pasar Murah untuk Menekan Inflasi

"Masyarakat harus siap-siap dengan dampak negatifnya, seperti kenaikan pajak, inflasi, dan pengangguran."

Yanwar menjelaskan, kenaikan utang negara akan menyebabkan peningkatan beban bunga.

Anonymous Bongkar Larang Organisasi Radikal HT di Indonesia Mengatasnamakan Islam Demi Berkuasa

 Hal ini akan berdampak pada kenaikan pajak dan inflasi. 

Kenaikan pajak akan mengurangi daya beli masyarakat, sedangkan kenaikan inflasi akan menyebabkan harga barang dan jasa menjadi lebih mahal.

Selain itu, peningkatan utang negara juga akan menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar.

Jika pemerintah gagal membayar utang, maka akan berdampak pada kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia. 

Hal ini akan menyebabkan investor menarik dananya dari Indonesia, sehingga akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Yanwar juga mengkritik Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena tidak memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana calon presiden akan mengelola utang negara.

"KPU seharusnya memetakkan resiko utang negara di depan para calon presiden," kata Yanwar.

"Masyarakat harus tahu bagaimana calon presiden akan mengelola utang negara, sehingga mereka bisa memilih pemimpin yang tepat."

Utang negara Indonesia menjadi salah satu isu penting yang perlu menjadi perhatian masyarakat. 

Masyarakat harus memahami dampak negatif utang negara dan menuntut para calon presiden untuk memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana mereka akan mengelola utang negara.