Rocky Gerung Bongkar Rahasia Jokowi Sebar Sinyal Perang, PSI Langsung Jadi Musuh PDIP Nomor Satu!

Potrer Rocky Gerung
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Pengamat politik terkemuka, Rocky Gerung, melancarkan kritik kerasnya terhadap PSI yang berambisi menjadikan Jawa Tengah sebagai 'kebun mawar' pertama. 

Polemik Judi Online, Menkominfo hingga Wulan Guritno Jadi Sorotan

Rocky meramalkan bahwa Jokowi sedang merencanakan serangan balik untuk merespons upaya PSI.

 Dalam wawancara di sebuah Kanal Youtubenya Rocky menyatakan.

Dituntut 5 Tahun Penjara, Eks Bupati Kutai Barat Ismail Thomas Kepergok Tidak Ditahan, Oh Ternyata

"Jokowi tahu betul, PDIP tidak bisa dianggap main-main. Ada sinyal dari Jokowi untuk menekan PDIP, karena PDIP dianggap partai yang bergelimang korupsi."

Rocky juga mencermati bahwa Sandiaga Uno, sebagai tokoh yang peka terhadap isu tersebut, mungkin mendapat sinyal dari Jokowi untuk menenangkan situasi. 

Posisi Terjepit, PDIP Harus Jeli Menentukan Sosok di Pilgub Jakarta, GPMN: Kalau Salah Pilih Bisa..

Namun, Rocky menekankan bahwa Sandiaga tidak mungkin mewakili seluruh pandangan di PDIP.

Dalam pembahasan mengenai potensi keretakan di PDIP, Rocky mengungkapkan dugaannya bahwa Sandiaga masih berada dalam lingkungan Jokowi.

"Sandiaga mungkin bagian dari kelompok moderat di PDIP, tapi tidak mungkin mengatur tindakan seperti menyerang Jokowi," ucapnya.

Rocky juga memprediksi bahwa PDIP, yang merasa terganggu oleh kritik terus-menerus, mungkin akan merespons dengan strategi politik yang lebih ofensif. 

Dia bahkan menyampaikan saran kepada PDIP untuk membuat judul berita provokatif seperti.

"Jokowi Adalah Kader Partai yang Paling Memalukan" untuk membalikkan narasi dan memulihkan citra partai.

Dalam konteks perpolitikan Jawa Tengah, Rocky melihat potensi kekhawatiran PDIP terhadap PSI yang unggul di daerah tersebut.

"PDIP dan PSI bersaing merebut ceruk suara yang sama. Kita lihat duel antara keduanya semakin transparan," ujar Rocky.

Rocky juga membahas kemungkinan ketidaksetujuan internal di PDIP terkait taktik politik yang diambil.

Ia menduga adanya tekanan dari pihak eksternal, seperti pertemuan antara Puan Maharani dan Luhut Binsar Pandjaitan, bisa menjadi sinyal perubahan dinamika politik di dalam partai.

Meskipun demikian, Rocky menyayangkan kurangnya perubahan ideologis di PDIP, yang dinilainya telah melemah. 

"Ideologi Bung Karno sudah tenggelam oleh pragmatisme di PDIP. Seharusnya PDIP bisa lebih berani dan tidak hanya berkutat pada kepentingan materi," tegas Rocky.

Dalam kesimpulannya, Rocky meramalkan bahwa pertarungan politik di PDIP belum mencapai puncaknya. 

Potensi perubahan strategi atau bahkan perpecahan internal masih mungkin terjadi, memberikan dinamika yang menarik dalam perhelatan politik Indonesia.