Tegas! Ini Instruksi Wali Kota Depok soal Ibu Jual Anak ke WNA Cabul

Ilustrasi korban cabul WNA di Depok
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok telah menindaklanjuti adanya laporan kekerasan seksual yang dialami siswi SMP.

Oalah, Ini Motif 2 Siswi SMP Depok Bully Juniornya hingga Bonyok

Adapun pelakunya adalah WNA asal Arab berinisial T. Ironisnya lagi, korban ternyata dijual oleh ibu kandungnya sendiri berinisial RAD alias D warga Depok, Jawa Barat.

Saat ini, T dan D telah mendekam dibalik jeruji besi akibat perbuatannya. Mereka kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh kepolisian.

Viral! Siswi SMP Depok Dibully Geng Cewek hingga Bonyok: Mah Tolongin, Sakit

Nah menanggapi hal itu, Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengatakan, pihaknya pun telah turun tangan menindaklanjuti laporan tersebut.

Pihaknya bahkan siap, memberikan pendampingan bantuan hukum pada korban.

13 Anggota Satgas Penanganan Kekerasan Seksual UI Mengundurkan Diri, Ini Biang Keroknya

"Hanya saja, pihak keluarga ternyata sudah punya lembaga bantuan hukum sendiri," katanya dikutip pada Selasa, 14 November 2023.

Nessi menjelaskan, dalam tiap kasus pidana yang dialami anak maupun perempuan, DP3AP2KB itu selalu menawarkan untuk bantuan hukum.

"Itu memang sudah disiapkan oleh pemerintah kota termasuk untuk penanganan psikologisnya. Tapi kemarin dapat informasi ya bahwa keluarga sudah menunjuk kuasa hukumnya, ya LBH yang ditunjukkan oleh keluarga," tuturnya.

Namun demikian, kata Nessi, karena karena kemarin disebut korbannya adalah warga Depok, maka menjadi tanggung jawab pemerintah untuk ikut memberikan pendampingan.

"Pak Wali juga sudah menginstruksikan saya kemarin, agar tetap memantau, mencari tahu ini apa sih sebenarnya yang terjadi. Kalau misalnya karena kekurangan uang, atau utang Rp 6 juta kenapa sampai begitu," katanya.

"Jadi kasus ini memang menjadi perhatian serius kami. Kemarin Pak Wali juga langsung menawarkan bantuan hukum dan meminta saya untuk tetap memantau kasus ini," sambungnya.

Akan tetapi, lanjut Nessi, saat ini komunikasi yang terjalin masih sangat terbatas. Pihaknya belum menemukan alamat keluarga korban.

"Jadi kami belum ada informasi lebih lanjut ya, karena pelapornya itu kan katanya pamannya di Bogor. Jadi saat ini komunikasi yang dijalin adalah kami dengan Polres Depok gitu," jelasnya.

DP3AP2KB Kota Depok, lanjut Nessi juga sudah berusaha melacak identitas sekolah korban. Namun sayangnya sampai sekarang belum ditemukan.

Bahkan ada informasi jika korbannya sekolah di Cianjur. Menurut Nessi pencarian identitas ini penting, guna memberikan pendampingan psikologis pada korban maupun rekan-rekannya di sekolah.

"Kita mencoba untuk mencari tahu supaya kita bisa bantu dari setiap sisi lah. Termasuk yaitu kenapa sampai jual anak. Padahal kalau misalnya bisa terkomunikasikan mungkin kita bisa bantu," katanya.

Nessi juga memastikan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendampingi setiap korban, utamanya anak dan perempuan.

"Kami sangat konsen dengan masalah kejahatan yang dialami anak dan perempuan. Kami pun selalu berharap agar pelakunya dihukum berat, agar memberi efek jera," tegasnya.