Hamzah Ultimatum Petahana Depok Gegara Sampah: Tunggu Waktunya, Saya Akan Bongkar Pakai Data
- siap.viva.co.id
Siap – Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan wakilnya, dinilai gagal dalam mengatasi berbagai persoalan. Salah satunya yang jadi sorotan adalah masalah sampah.
Setidaknya hal itu diungkapkan Anggota Komisi A DPRD Depok, Hamzah.
"Semua kota, kabupaten, dan provinsi itu juga punya persoalan sampah, betul, tapi mereka pikirkan dan mereka tanggulangi," katanya dikutip pada Senin, 19 September 2024.
Sayangnya, lanjut Hamzah, tidak demikian dengan Wali Kota Depok. Menurutnya, petahana dua periode itu hanya terkesan membela diri dari berbagai persoalan yang ada.
"Nggak punya solusi bagaimana menanggulangi, cuma wacana untuk membela diri."
Terkait hal tersebut Hamzah lantas menyindir PKS sebagai partai yang telah 20 tahun berkuasa di Kota Depok.
"20 tahun kita berikan kekuasaan pada sebelah, tapi hampir 60 persen di dalam RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)-nya selama 20 tahun itu nggak nyambung," ujarnya.
"Makanya tata kelola pemerintahan Kota Depok ini berantakan. Karena RPJPD pada tahun 2026 sampai dengan tahun 2024 tidak dipakai RPJMD-nya," sambung dia.
Menurutnya, itu termasuk dengan masalah jalan, atau kemacetan, hingga tentang pengelolaan sampah.
"Sekarang akhirnya sampah ini terkendala, tidak bisa diapa-apain, cuma wacana solusinya nggak ada," tegasnya.
Politisi Gerindra itu menegaskan, bahwa pihaknya telah berusaha keras memperjuangkan itu melalui badan anggaran. Namun sayangnya, tidak ada respon serius.
"Sementara sampah sudah menggunung. 20 tahun (PKS berkuasa), saya akan bongkar datanya, karena Ketua Pansus RPJPD, tunggu waktunya saya akan bongkar pakai data," ancam dia.
Sementara itu, terkait masalah sampah Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, bahwa Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Cipayung sudah kembali beroperasi.
Ia menyebut, proses pengangkutan sampah di beberapa wilayah yang sempat mengalami penumpukan saat ini sedang dilakukan secara bertahap.
"Kita juga upayakan 10 ton perhari bisa ke Nambo ya, dan ke-depan akan bekerjasama dengan swasta dalam pengolahan sampah lama yang bisa mengolah 70-300 ton per hari," janjinya.
"Kita mau lihat demonya dulu ya, kalo berjalan dan bagus kita akan lakukan kerjasama," sambung Idris.