Puluhan Warga Depok dan Bogor Jadi Korban Penipuan Berkedok Investasi, Begini Kronologinya
- siap.viva.co.id
Kala itu, pelaku berjanji akan melunasi pinjaman setelah rumah mewahnya laku terjual dan mengklaim dengan tahap pencairan sebesar Rp 2 miliar.
Selama proses satu tahun tersebut, angsuran rumah Sally dibayar oleh pelaku. Di tahun 2022, rupanya Dhatiyah kembali minta top up sebesar Rp 300 juta.
"Nah wakatu itu saya nurut aja, dia bilang mau ada pencairan jumlah besar."
Tapi nyatanya, sejak saat itu cicilan untuk bayar kredit rumah mulai mandek. Sally juga tak lagi menerima profit yang dijanjikan. Anehnya, kata Sally, Dhatiyah dan keluarganya malah asyik umroh.
"BRI datang ke rumah karena enggak ada pembayaran selama tiga bulan di tahun 2023. Alasannya selalu nunggu pencairan jumlah besar, November dia masih minta transfer dana lagi, jadi nama saya masih dipakai untuk pinjaman bank. Itu nominalnya Rp 500 juta," katanya.
Sampai pada Desember 2023, Dhatiyah benar-benar tidak membayar sama sekali cicilan BRI.
"Akhirnya BRI ngasih peringatan kedua ke saya. Dia ngaku uangnya habis. Itu ngaku di Januari (2024) awal. Nah tiba-tiba di Januari akhir banyak yang nelepon saya nyari dia, ternyata kita smua kena tipu," tuturnya