Keras! Habib Bahar Tidak Kapok 11 Kali di Penjara: Enggak Ada yang Namanya Kebenaran Itu Kalah

Habib Bahar ceramah di Madura
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Pemimpin LSM Majelis Pembela Rasulullah, Habib Bahar bin Smith kembali menceritakan pengalaman pahitnya ketika harus bolak-balik masuk penjara

Jaksa Ajukan Banding, Vonis 6,5 Tahun Harvey Moeis Dinilai Terlalu Ringan

Dikutip dari tayangan YouTube MUHIBBIN HABIB BAHAR SUMAITH, adapun hal itu disampaikan Habib Bahar ketika dirinya menghadiri ceramah di Madura.

Awalnya, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin tersebut menyerukan pada seluruh jamaah yang hadir agar jangan pernah takut untuk menyampaikan kebenaran. 

Rebutan Lahan Parkir Warnai Grand Opening Mie Gacoan Bangkalan

"Tanamkan dalam hatimu rasa takut kepada Allah," katanya.

Habib Bahar kemudian menceritakan pengalaman pahit ketika melakukan aksi yang dianggapnya benar.

Pilih Banyak Makan Hindari Wajib Militer, Lelaki Ini Dihukum

"Saya 11 kali keluar masuk penjara. Kenapa? Apa saya merampok uang rakyat? Saya tanya saya keluar masuk penjara apakah saya merampok uang rakyat? Saya penjahat? Saya pembunuh? Saya bandar narkoba?" tanya Bahar pada sejumlah jamaah yang hadir.

"Bukan," jawab mereka kompak.

Menurut Habib Bahar, apa yang dilakukannya adalah semata-mata untuk kepentingan rakyat.

"Saya keluar masuk penjara karena saya menyampaikan kebenaran, menyampaikan keadilan. Yang saya bela rakyat yang susah, rakyat yang kelaparan, rakyat yang menderita."

"Maka bagi saya demi Allah, untuk rakyat, untuk bangsa, untuk Indonesia jangankan hanya di penjara, nyawa saya, jiwa saya, darah saya, murah harganya untuk tumpah saudara-saudara," sambung dia.

Bahar mengatakan, kala itu dirinya baru bebas dari penjara siang hari. Namun esok malamnya sudah kembali ditahan dan bahkan dibawa ke Lapas Nusakambangan, lokasi yang dikenal dengan penjagaan super ketat. 

"Karena ceramah saya katanya provokasi, ceramah saya katanya meresahkan. Pertanyaannya apa isi ceramah saya yang katanya meresahkan, yang katanya provokasi sehingga saya dibawa ke Nusakambangan?"

"Diborgol kedua tangan saya, diborgol perut saya, diborgol kaki saya. Tangan diborgol, dari borgol tangan nyambung ke borgol perut. Dari borgol perut nyambung ke borgol kaki, dibikin seperti penjahat besar," timpalnya lagi.

Peritsiwa itu terjadi pada tahun 2021. Kala itu, Bahar mengaku sudah memiliki firasat, bahwa ceramahnya akan kembali dipersoalkan. 

Benar saja, malam harinya ia ditahan lagi. Namun kali ini dibawa ke Nusakambangan.

"Tapi saya telan itu semua. Saya ambil resiko itu demi membela rakyat," tuturnya.

Menurut Bahar, dirinya kala itu di penjara karena isi ceramahnya yang membahas soal PSBB saat pandemi Covid dianggap memprovokasi umat.

"Saat itu saya bilang, wahai presiden, wahai pejabat, wahai aparat, rakyat kalian kurung dalam rumah, tidak boleh keluar, sedangkan tidak kalian beri kebutuhan pokoknya, tidak kalian beri makan minumnya. Kalian mau matiin rakyat? Kalian mau bunuh rakyat atau mau menghidupkan rakyat?" tanya Bahar.  

Kemudian yang kedua, saat itu dirinya menyinggung ada banyak mall dan perusahaan asing tetap buka saat pandemi Covid, namun toko dan warung kecil malah ditutup.

Lalu yang ketiga, ada begitu banyak pengangguran akibat Covid, namun anehnya pemerintah justru mendatangkan banyak tenaga kerja asing asal China. 

"Saudara-saudara saya tanya, itu ceramah provokasi atau bukan? Itu provokasi atau pembelaan? Ayo di sini semua masyarakat jawab, itu provokasi atau pembelaan?" tanya Bahar.

"Pembelaan," jawab ribuan jamaah kompak. 

"Apakah saya bela diri saya? Siapa yang bela? Yang saya bela rakyat, yang saya bela masyarakat. Itu tidak akan bikin saya kapok," ucap Bahar.

Atas dasar itulah, ia pun berharap agar para pemuda Islam jangan pernah takut untuk melawan kezoliman. 

"Jangan kalian takut, orang-orang yang bersama Allah pasti Allah berikan kemenangan. Tidak akan Allah berikan kekalahan saudara. Enggak ada namanya orang bawa kebenaran, orang nyampaikan kebenaran itu kalah enggak, ada cerita," katanya.