Dulunya Kartosoewirjo Patriot, Pimpin NII Kemudian Dieksekusi Mati

Kartosoewirjo ketika hendak dieksekusi.
Sumber :
  • Istimewa

Kartosoewirjo juga membentuk organisasi sebagai kendaraan NII bernama Darul Islam (DI) dan tentara bernama Tentara Islam Indonesia (TII).

KPH Kubu Raya Selidiki Oknum Ngaku Petugas Dishut Datangi Sawmil

Munculnya serangan DI/TII dimulai di Pulau Jawa dan Sumatra, ternyata menimbulkan kecurigaan dalam tubuh pemerintah. Negara menganggap ulama melindungi DI/TII. Sementara, kecurigaan itu juga terjadi di kalangan ulama.

Guna meredam rasa kecurigaan tersebut, dibentuklah Badan Musyawarah Alim Ulama yang seiring berjalannya waktu menjadi Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Profil Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat Atas Kasus Asusila, Dosen Dapat Beasiswa Sampe Aktivis

Tujuan Badan Musyawarah Alim Ulama juga untuk memonitor gerakan DI/TII sekaligus membantu menumpasnya.

Usaha Kartosoewirjo untuk membentuk NII gagal.

Naik Darah, Susno Duadji Sebut Hakim Kasus Vina Cirebon Sangat Berbahaya, Ini Hakim Model Apa?

Pada 4 Juni 1962 Sang Panglima Tertinggi DI/TII tertangkap. Beberapa bulan setelahnya Mahkamah Darurat Perang (Mahadper) mengadili Kartosoewirjo dan mengatakan ia adalah pemberontak dan mendapat hukuman mati.