Mendukung Ketahanan Pangan Nasional : IPB dan PT Astra Penen Padi Varietas IPB 9G di Kabupaten Sambas Kalbar

IPB bersama PT Astra panen padi varietas di Sambas Kalbar
Sumber :
  • Ngadri/siap.viva.co.id

Selain padi, wilayah Sambas, khususnya Desa Semparuk, juga memiliki potensi komoditas unggulan lainnya seperti pinang dan lidi yang saat ini mulai dilirik untuk pengembangan skala besar. Pinang memiliki pasar ekspor yang terus tumbuh, terutama ke negara-negara di Asia Selatan dan Timur Tengah. Sementara itu, lidi kelapa yang diolah menjadi sapu lidi dan produk kerajinan lainnya juga berpotensi menjadi komoditas ekspor andalan, seiring meningkatnya permintaan produk ramah lingkungan di pasar global.

PETI di Kalbar Marak, Pengamat Hukum: APH Seperti ''Macan Ompong''?

Kegiatan panen raya ini juga menjadi momentum untuk memaparkan capaian program demplot budidaya padi IPB 9G di Desa Semparuk. Hasil demplot menunjukkan pertumbuhan tanaman yang baik, dengan umur panen hanya 103 hari setelah semai dan rata-rata jumlah bulir per malai mencapai 350 bulir. Dari luasan terpanen seluas 880 meter persegi, diperoleh total gabah kering panen (GKP) sebanyak 535 kilogram, dengan gabah kering siap giling sebesar 454 kilogram.

 

Liputan PETI, 4 Wartawan di Ketapang Kalbar Nyaris Bonyok Dihajar Penambang

Setelah proses penggilingan, dihasilkan beras sebanyak 258,20 kilogram atau setara 57 persen dari total gabah, dengan hasil samping berupa dedak sebanyak 37,7 kilogram (8,7 persen), menir 7,5 kilogram (1,6 persen), dan sekam 150 kilogram (33 persen).

Capaian ini membuktikan bahwa varietas IPB 9G memiliki produktivitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan varietas lokal. Jika rata-rata hasil varietas lokal hanya mencapai sekitar 3 ton per hektare, potensi hasil panen IPB 9G dapat mencapai 6 hingga 7 ton per hektare. Selain produktivitas yang tinggi, varietas IPB 9G juga unggul dari sisi umur panen yang lebih singkat, yaitu hanya 103 hari setelah semai, sehingga memberikan keuntungan lebih cepat bagi petani. Keunggulan-keunggulan ini menjadikan varietas IPB 9G sebagai salah satu pilihan potensial untuk dikembangkan lebih luas di wilayah Sambas.

Sat Set Dorong Ketahanan Pangan, Polisi di Depok Panen 2 Ton Lele Tiap Bulan: Bukti Nyata Dukung Presiden!

Acara panen raya turut dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Kepala Balai Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Barat (BRMP Kalbar), Kepala UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Barat, Camat Semparuk, Danramil, perwakilan Polres Sambas, serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se-Kabupaten Sambas.

Dari sisi petani, Ketua Kelompok Tani Dare Nandung, Sukiman, menyampaikan rasa bangga atas capaian ini. “Dulu kami hanya mengandalkan varietas lokal dengan hasil yang tidak menentu. Sekarang dengan IPB 9G, hasilnya jauh lebih baik, dan kami semakin percaya diri untuk bertani,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
img_title