Liputan PETI, 4 Wartawan di Ketapang Kalbar Nyaris Bonyok Dihajar Penambang
- Ngadri/siap.viva.co.id
VIVA– Sebanyak 4 wartawan dari media online yang sedang melaksanakan tugas investigasi diduga menjadi korban penganiayaan oleh pekerja Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Lubuk Toman, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, pada 20 Mei 2025. Keempat wartawat tersebut diketahui, berinisial Sb, Er, Sd dan Ry
Satu dari 8 wartawan yang melaksanakan liputan, SB mengatakan, kejadian penganiayaan bermula ia bersama 8 rekanya sedang melaksanakan tugas investigasi kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Iizn (PETI) tiba tiba datang RN (pekerja) membawa sebatang kayu lantas melakukan pemukulan.
‘’Pelaku Rn tiba- tiba langsung mengambil kayu dan memukul mereka berempat, selanjutnya penambang lainya juga datang mengerumini mereka ber 4. Korban yang panik terus dipukuli yang mengenai dibagian wajah, badan dan bibir,’’jelas SB melalui keterangan tertulisnya pada Minggu 25 Mei 2025.
SB menambahkan, pasca terjadi penganiayaan, korban lantas membuat laporan ke Polres Ketapang dan melakukan Visum et Refertum ke RS Sakit Agusjam untuk dijadikan bukti terjadinya penganiayaan. Kini laporan tersebut dilimpahkan ke Polsek Matan Hilir Selatan.
‘’Setelah 3 hari tepatnya pada Jumat 23 mei 2025, ke 4 korban bersama rekan- rekan media lainnya mempertanyakan kelanjutan laporannya kepihak polres ketapang, namun ternyata perkara telah dilimpahkan ke Polsek Matan Hilir Selatan,’’tambah SB.
Lebih lanjut, SB meminta kepada Polsek Matan Hilir Selatan agar mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh penambang emas tanpa izin tersebut.