Perang Saudara! 2 Anak Lilian Thuram akan Bersaing di Serie A Musim Depan?
- rmcsport.com
Siap – Marcus Thuram meneruskan trah Lilian Thuram di Serie A. Musim lalu ia merapat ke Inter Milan dan langsung mempersembahkan scudetto.
Marcus merupakan anak tertua Lilian Thuram. Sang anak bahkan lahir di Italia, tepatnya di Parma, klub yang dibela Lilian kala itu.
Musim depan ada kemungkinan anak Lilian yang lain merapat ke Serie A. Ya, Khephren Thuram tengah dikaitkan dengan kepindahan ke Italia.
Saat ini Khephren masih memperkuat Nice. Kontraknya memang masih berlaku sampai 2025, tapi peluang pergi sangat besar.
Sudah ada kontak yang dilakukan Nice dengan beberapa klub. Salah satunya dari raksasa Italia, Juventus.
Sebagai informasi, Juventus merupakan klub yang pernah lama diperkuat Lilian Thuram. Tepatnya dari 2001 sampai 2006 silam.
Uniknya, dua bulan sebelum memperkuat Juve, Khephren lahir. Dan seperti Marcus, ia juga lahir di Parma .
Bisa dibilang kepindahan Khephren ke klub asal Turin akan menyempurnakan Lilian sebagai sosok ayah. Setelah Marcus main untuk Inter Milan yang merupakan klub rival Juve, Si Bungsu akan berseragam klub yang pernah ia bela sebelumnya.
Akan tetapi kepindahan Khephren Thuram ke Juventus tergantung banyak hal. Salah satunya masa depan Adrien Rabiot.
Kontrak Rabiot di stadion Allianz sudah berakhir. Sejauh ini ia dan klub belum sepakat soal kontrak baru.
Jika pada akhirnya sang gelandang pergi, barulah klub bergerak untuk mendapatkan bintang Nice. Meski begitu Si Nyonya Tua sudah ambil ancang-ancang dengan membuka komunikasi dengan agen pemain dan Nice.
Beberapa media di Prancis bahkan menyebutkan gelandang 23 tahun membatalkan pembicaraan kontrak baru dengan Nice setelah mengetahui ketertarikan Juventus.
Jika transfer ini benar-benar terwujud, perang saudara akan pecah di Serie A musim depan. Lebih panas lagi karena momen tersebut akan tersaji pada laga penuh gengsi dan emosi dalam tajuk Derby D’Italia.
Rivalitas Juventus dan Inter Milan sudah menjadi rahasia umum. Permusuhan keduanya tidak hanya terjadi di lapangan, tapi juga di meja hijau saat kasus Calciopoli dua dekade silam.