Bayer Leverkusen vs West Ham United: Main Bola atau Jaga Parkir?
- beinsports.com
Siap – Bayer Leverkusen masih terlalu kuat untuk West Ham United. Bertemu di Bay Arena pada leg pertama perempat final Liga Europa, Jumat (12/4/2024) dinihari WIB tuan rumah menang 2-0.
Leverkusen menguasai pertandingan selama 90 menit. Namun, baru pada 10 menit terakhir mereka mencetak gol.
Dua pemain pengganti, Jonas Hoffmann dan Victor Boniface, jadi pembeda. Menit ke-83 Hofmann melepaskan tendangan first time yang tak mampu dihalau kiper maupun bek West Ham yang menumpuk di mulut gawang.
Laga memasuki masa injury time Boniface melompat tinggi untuk menyundul bola yang menghujam jala Lukasz Fabianski.
Sejak wasit meniup peluit tanda kick off, sudah terlihat Bayer Leverkusen yang akan memenangkan laga. Ini tak lepas dari dominasi mereka.
Serangan demi serangan dilancarkan. Beberapa opsi juga dicoba. Seperti tendangan jarak jauh, umpan-umpan pendek di dalam kotak penalti lawan, hingga umpan silang.
Akan tetapi pertahanan berlapis West Ham United membuat sulit. Ya, tim tamu seperti tidak bermain untuk menang dinihari tadi.
Mereka menumpuk hampir delapan pemain di kotak penalti. Tujuannya jelas agar tidak kebobolan dan meringankan beban kala main di leg kedua di London.
Statistik mencatat, dengan taktik seperti itu dari David Moyes, mereka nyaris tidak pernah masuk ke kotak penalti Leverkusen. Bahkan dalam 90 menit cuma satu tembakan yang dihasilkan.
Sebaliknya, Leverkusen membabi-buta. Total 33 tembakan adalah bukti permainan menyerang ala Xabi Alonso. Dari 33 tembakan 13 di antaranya on target.
Catatan di atas menunjukkan betapa pragmatisnya West Ham. Mereka seolah-olah memarkir sesuatu yang sangat besar dan tidak bisa bergerak di depan gawang sehingga butuh waktu sampai 83 menit untuk tuan rumah membobolnya.
Ditambah lagi dengan tak ada serangan yang dilancarkan Michail Antonio dkk. Ball possession pun tuan rumah unggul jauh dengan 73 persen. Berbanding 27 persen untuk West Ham United.
Di Bay Arena dinihari tadi The Hammers hanya unggul dalam urusan pelanggaran. Lucas Paqueta dan kolega melakukan 11 pelanggaran dan mendapat dua kartu kuning.