Soal Airlangga Mundur dari Golkar, Rocky Gerung: Kan Pernah Saya Bilang Bakal Diamputasi Jokowi
- Istimewa
Siap –Mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Partai Golkar secara tiba-tiba terus menyita perhatian publik dan menuai sorotan dari berbagai kalangan tak terkecuali pengamat politik Rocky Gerung.
Seperti diketahui, pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum (Ketum), Agus Gumiwang didapuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.
Tak hanya itu, pasca kekosongan posisi Ketum itu juga, Partai Golkar bakal segera menetapkan jadwal rapat pimpinan nasional (rapimnas), serta jadwal munas yang ditetapkan pada 20 Agustus 2024 mendatang.
Menanggapi hal tersebut Rocky Gerung mengatakan, jika melihat hasil konferensi pers terkait penetapan jadwal Rapimnas itu sudah terlihat dari ekspresi wajah tokoh tokoh seperti Meutya Hafid dan Agus Gumiwang yang menunjukan seperti orang tidak nyaman terhadap hasil keputusan rapat pleno partai.
Kemudian, kata Rocky, Agus Gumiwang juga terbata bata saat mengucapkan pernyataan di depan para awak media saat konferensi pers.
"Jelas terlihat wajah wajah muram para jajaran orang yang berada dibelakang Agus Gumiwang pada saat itu," ujar Rocky seperti dikutip Youtube iNews Official, Rabu 14/8/2024.
Lebih lanjut Rocky Gerung mengatakan, terkait mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketum Golkar dirinya pernah berbicara kepada yang bersangkutan saat menghadiri sebuah acara pertemuan Partai Golkar sekitar 2 atau 3 bulan lalu.
"Saat itu saya diundang, di depan pak Airlangga Hartarto saya bilang bahwa anda akan diamputasi oleh Jokowi, dan dia pada saat itu langsung keluar dan ga mau dengan ucapan saya, ternyata terjadi kan saat ini, dan gue ga pernah salah jika bikin analisis" kata Rocky Gerung.
Pada saat itu, kata Rocky Gerung, mungkin pak Airlangga Hartarto tersinggung dengan ucapannya lantaran disebut bakal diamputasi Jokowi.
"Saat itu saya masih tegur, anda mau kemana, kan anda yang undang saya bicara, kenapa ditinggal, dan dia (Airlangga) cuma bilang minta izin," ucap Rocky Gerung.
Jadi, lanjut Rocky Gerung, kalau otak kita bisa berjalan dengan benar, kita bisa tau ujung dari Airlangga ada dimana, apalagi dengan banyaknya peristiwa di Jakarta belakangan ini.
"Jadi sebetulnya, sesuatu yang gampang kita duga, tinggal tunggu waktu aja, kenapa?, Karena Jokowi ga mau kalau Airlangga membuka kejahatannya ketika lengser nanti," kata Rocky Gerung.
"Karena Airlangga tau semuanya sebenarnya simple poinnya," sambung Rocky.
Ketika ditanya kenapa hanya Airlangga, kalau bicara ketum, pasti semua ketum partai tau dong soal hal tersebut.
"Kenapa anda menduga Airlangga tau hal tersebut dan bukan ketum lainnya," tanya Aiman Witjaksono.
"Saya bukan menduga, saya menganalisis karena Airlangga adalah Menko Perekonomian dia tau lalu lintas uang dia tau segala macamnya," kata Rocky Gerung.
"Artinya jika seperti itu, Sri Mulyani sebagai Menkeu juga dalam posisi terancam kalau logikanya seperti itu," tanya Aiman.
"Dari awal memang ancaman," kata Rocky.
"Nyatanya tidak, karena beliau tidak pernah diperiksa, kalau tidak pernah diperiksa artinya analisa anda salah," kata Aiman.
"Artinya Sri Mulyani tidak berbahaya bagi Jokowi, dia ga punya partai, jadi apa bahayanya, sementara Airlangga punya Partai yakni Golkar, itu persoalannya," kata Rocky Gerung.
"Tanpa punya partai pun bisa bersuara dong," kata Aiman.
Mendengar pertanyaan tersebut Rocky Gerung menjelaskan bahwa bagaiman Sri Mulyani mengamankan Jokowi ketika mengalami peroslan hukum di DPR.
"Kan masalahnya musti ada perlindungan poiitik terhadap Jokowi, logikanya seperti itu dan Sri Mulyani ga mungkin memberikan perlindungan politik pada Jokowi," tandasnya.