Skenario Terbongkar, Dede Saksi Kunci Kasus Vina Ngaku Jadi Saksi Palsu Disuruh Aep dan Rudiana?
Siap –Akhirnya Dede salah satu saksi kunci yang bernama Dede buka suara terkait skenario dirinya bersama Aep yang merupakan sosok paling di cari dalam kasus Vina Cirebon.
Bahkan, diketahui, Aep kini telah resmi dilaporkan oleh keluarga terpidana kasus Vina Cirebon ke Bareskrim Polri dengan atas dugaan kesaksian palsu.
Sosok Dede yang selama ini disebut sebagai saksi kasus Vina Cirebon yang menewaskan Eky dan Vina pada 2016 silam akhirnya membeberkan apa yang dialami kepada Dedi Mulyadi.
Disitat dari kanal YouTube KDM, Dede menuturkan bahwa dirinya kerja di tempat steam mobil bersama Aep kurang lebih satu bulan.
Dede mengatakan dirinya masih bekerja di cuci steam itu sampai 27 Agustus 2016 dan dirinya mengakui tidak mengetahui tentang kejadian Eky dan Vina meninggal yang disebut sebagai peristiwa pembunuhan.
"Saya baru tau setelah dua hati kejadian," kata Dede.
"Dan saya tau nya hanya dengar kabar bahwa ada orang kecelakaan pada saat itu bukan ada yang memberitahu," tambah Dede.
Pada saat dirinya menjadi saksi, kata Dede, dirinya diajak oleh Aep.
"Aep yang ngajak," kata Dede.
"Aep ngajak jadi saksinya kapan, apakah saat penangkapan para terpidana atau sebelumnya," tanya Dedi.
"Sesudah penangkapan jadi saksinya sekitar 2 atau 3 hari setelah penangkapan," jawab Dede.
Dede menuturkan awal mula dirinya diajak Aep untuk menjadi saksi saat itu, pada malam hari Aep menelepon dirinya untuk meminta antar ke Polsek dan pada waktu itu ia berada di rumah.
"Waktu itu Aep nelpon saya minta dianter ke Polsek dan tidak memberikan alasan yang jelas," kata Dede.
Pada saat di Polsek, Lanjut Dede, dirinya bersama Aep dan Iptu Rudiana, kemudian ia bertanya mau apa disini.
" Aep pada saat itu mengatakan untuk menjadi saksi, lantas saya tanya saksi apa, Aep bilang jadi saksi peristiwa anaknya pa Rudiana yang meninggal, lantas saya bilang kan kita ga tau apa apa kenapa jadi saksi," kata Dede.
"Udah ntar aja ikutin," kata Dede menirukan ucapan Aep saat itu.
"Artinya pas kamu kesitu Aep dan Pak Rudiana kemungkinan sudah ada diskusi sebelumnya dong," tanya Dedi.
"Mungkin pak, soalnya yang kenal dengan pihak kepolisian kan Aep bukan saya," kata Dede.
"Dan saya kenal Pak Rudiana pas di Polsek itu," ucap Dede.
Kemudian Dedi bertanya reaksi pertama Dede saat akan dijadikan saksi.
"Saya bingung," kata Dede.
Kemudian Dede menjelaskan dirinya saat itu bingung, tapi Aep bilang udah ikutin aja, sebetulnya saat itu dirinya ingin keluar dan tidak menjadi saksi tapi kondisinya saya sudah didalam dan tidak bisa apa apa.
"Sudah didalam kan kamu bukan posisi tersangka atau terdakwa," kata Dedi. "Saat itu ada rasa takut ditambah saya ga ngerti hukum," jawab Dede.
"Nah, ga ngerti hukum tapi kamu melakukan sesuatu yang kamu tidak tahu, itu gimana," tanya Dedi.
"Nah makanya itu saya ungkapkan semua itu disini sama bapak, bahwa saya tidak pernah tau sama sekali peristiwa itu, (tewasnya Eky dan Vina), ungkap Dede.
Dede menjelaskan, ketika dirinya mau dijadikan saksi langsung masuk keruangan dan di BAP, tapi sebelumnya sudah dikasih tau disuruh ngaku melihat gerombolan anak anak bawa batu dan bambu.
"Itu semua sebelumnya sudah dibicarakan sebelumnya diluar," kata Dede.
"Siapa yang ngomongin seperti itu atau yang mengarahkan ngomong bahwa kamu melihat kejadian itu siapa," tanya Dedi geram.
"Aep dan Rudiana," katanya.
"Jadi yang mengarahkan kamu melihat ada anak anak yang melempar batu dan bawa bambu itu Aep dan Rudiana, kamu bohong ga sama saya," tegas Dedi memastikan.
"Enggak pak, 100 persen benar," kata Dede.
"Berani kami bersaksi di Bareskrim," tanya Dedi.
"Berani pa saya bersaksi di Bareskrim," jawab Dede.
Dede juga mengetahui akibat kesaksiannya itu, 7 orang terpidana masih mendekam di dalam penjara, ia mengungkapkan bahwa dirinya sebenarnya ingin berkata jujur setelah kasus tersebut viral.
"Sebenarnya pas kemaren Viral saya ingin keluar dan berkata jujur di media, tapi saya sendirian saya bisa apa pak," kata Dede.
"Kamu tau ga atas kesaksian yang kamu lakukan mengakibatkan derita yang luar biasa bagi para terpidana, dan kamu merasa berdosa ga" tanya Dedi.
"Sebenarnya hati kecil saya merasa berdosa dan tersiksa," ungkap Dede.
Ketika di BAP, lanjut Dede dirinya mengungkapkan sesuai dengan skenario yang telah disusun sebelumnya dan melakukan BAP itu penyidik yang dati serse bukan anak buah Rudiana.
"Jadi kamu mengikuti alur cerita alur cerita yang sudah dibuat oleh Rudiana dan Aep, dan berapa lama kami di BAP," tanya Dedi.
"Sekitar satu jam," jawab Dede. "Lantas apa yang kamu dapat setelah memberikan kesaksian palsu," kata Dedi.
"Penyesalan pak," jawab Dede.
"Kamu dikasih upah," tanya Dedi.
"Enggak," jawab Dede.
Setelah kejadian itu, kata Dede, dirinya bertanya kepada Aep kenapa harus memberikan kesaksian seperti ini, kan ini akan berakibat buruk kedepannya bagi dirinya.
"Udah biarin ucap Aep sama saya, Aep juga bilang karena dia kesel sama anak anak itu yang mukulin dirinya," kata Dede.
"Jadi itu karena dendam Aep dan kini dendam itu membawa kamu," kata Dedi.
"Kamu tau mereka dipenjara seumur hidup," tanya Dedi.
"Tau pak saya denger dari beritanya," jawab Dede.
"Kenapa kamu ga datang ke pengadilan waktu itu," tanya Dedi.
"Saya takut pak, karena saya tidak tau peristiwa itu," jawab Dede.
Lalu Dede mengatakan sebenarnya dari pas rame dan berjalannya kasus dirinya ingin keluar dan memberikan keterangan yang sebenarnya, tapi rasa takut lebih besar.
Karena kata Dede, jika ia keluar dan angkat bicara dirinya akan berhenti bekerja dan akan berdampak ke anak dan keluarganya.
Pas mendengar hal itu Dedi Mulyadi mengatakan bahwa dirinya telah melaporkan Dede dan Aep dan sebentar lagi akan gelar perkara.
"Kamu tau saya sudah lapor dan akan gelar perkara, dan kamu jadi tersangka," kata Dedi.
" Tau, " kata Dede. "Kamu tau kalau nanti terpidana bebas kamu akan masuk penjara," kata Dedi lagi.
"Tau pak," jawab Dede.
"Jadi kesaksian kamu itu palsu ga kalau begitu," kata Dedi.
"Palsu pak," jawab Dede
"Kamu bohong di depan penyidik," tanya Dedi.
"Bohong pak," kata Dede.
"Kenapa kamu bohong," tanya Dedi.
"Karena saya disuruh Aep dan Rudiana," tandas Dede.