Bukan Anggota PPLN Biasa, Cindra Aditi Korban Mesum Ketua KPU Ternyata...

Cindra Aditi korban Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Ketua KPU, Hasyim Asy'ari akhirnya dipecat lantaran terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita cantik, bernama Cindra Aditi Tejakinkin alias CAT, anggota PPLN Belanda.

Geger Coach Indra Sjafri Dipecat, Digantikan Park Hang Seo?

Terkait hal itu, Cindra Aditi pun akhirnya muncul ke ranah publik. Ia mengaku puas dengan putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum atau DKPP yang telah memberikan sanksi pemecatan terhadap Ketua KPU Hasyim Asy'ari. 

"Hal ini sangatlah tidak mudah untuk saya. Dari awal sampai sekarang ini saya mengalami ups and down yang cukup besar, yang di mana saya terkadang juga bingung," katanya. 

Pagi Ini Ketua KPU Jalani Sidang Dugaan Pelanggaran Kode Etik Terkait Aduan Politikus PDI Perjuangan

Cindra Aditi menegaskan, bahwa dirinya sengaja datang jauh-jauh dari Belanda untuk menyaksikan langsung jalannya sidang tersebut. 

"Di sini saya datang dari Belanda untuk menghadiri langsung persidangan ini, karena saya sendiri ingin mengikuti, melihat bagaimana keadilan di Indonesia ditegakan," tegasnya.  

Nikita Mirzani Bagikan Video Razman Arif Gak Pake Baju Minta Kliennya Memperlihatkan Pepaya

Dalam kesempatan tersebut ia berharap, apa yang dilakukannya bisa menjadi contoh bagi wanita Indonesia untuk berani melawan ketidak adilan. 

“Kepada semua korban mau kasus apapun itu untuk dapat berani. Terutamanya perempuan untuk mengajukan atau memperjuangkan keadilan,” tuturnya. 

Sebelumnya, dalam fakta persidangan DKPP terungkap, bahwa Ketua KPU Hasyim Asy'ari terbukti melakukan pelecehan seksual dan penyalahgunaan fasilitas negara. 

Anggota Majelis DKPP Ratna Dewi Petalollo mengatakan, fakta dalam sidang pemeriksaan bahwa sebelum pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) di Belanda pada tanggal 2 sampai dengan 7 Oktober 2023, Hasyim pada tanggal 9 Agustus 2023 dan 12 Agustus 2023 mengirimkan pesan Whatsapp pada korban. 

"Yang pada pokoknya mengajak pengadu (CAT) jalan berdua di sela-sela acara Bimtek. Dalam sidang pemeriksaan teradu (Hasyim) membenarkan isi pesan tersebut," ujar Ratna. 

Adapun dalam percakapan WhatsApp tersebut CAT meminta tolong kepada Hasyim agar pada saat kunjungan ke Belanda membawakan barangnya yang ketinggalan di Jakarta. 

Kemudian Hasyim menyanggupi permintaan CAT dengan mengirimkan pesan Whatsapp berupa rincian barang titipan tersebut, yaitu satu rompi PPLN, satu potong baju satu potong CD dan du pekswimi. 

"Terhadap pesan tersebut pengadu (CAT) menanyakan apa yang dimaksud dengan CD? Padahal barang tersebut tidak termasuk barang yang dititipkan oleh pengadu (CAT). Teradu (Hasyim) menjawab dengan nada bercanda, oh maaf, keselip," jelasnya. 

Fasilitas Mewah

Selanjutnya terungkap fakta dalam sidang pemeriksaan bahwa pada tanggal 16 September 2023, CAT pulang ke Indonesia dengan tiket pesawat yang dibiayai oleh Hasyim. 

Pembiayaan tiket pesawat pada awalnya menggunakan uang pribadi Hasyim yang kemudian dirembers. 

Selain itu CAT menerangkan bahwa dalam kedatangannya di Indonesia Hasyim menyiapkan satu unit apartemen di Kuningan Jakarta, atas nama Wildan Sukoya. 

"Berkenaan dengan dalil bahwa teradu (Hasyim) menyalahgunakan jabatan wewenang dan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi."

Ratna juga mengatakan, terungkap fakta dalam sidang pemeriksaan, bahwa benar Hasyim menggunakan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi mengantar dan menjemput CAT di luar tugas kedinasan pada saat wanita itu berada di Jakarta. 

"Bahwa teradu juga terbukti memfasilitasi tingkat pesawat pengadu pulang pergi Jakarta Singapura dengan total biaya sebesar Rp 8.697.500," beber Ratna. 

Tah hanya itu, Hasyim juga memfasilitasi penginapan di apartemen Kuningan, Jakarta Selatan dengan total biaya sebesar Rp 48.716.900. 

"Berdasarkan keterangan pengadu (CAT) dalam sidang pemeriksaan, teradu (Hasyim) juga memfasilitasi tiket pesawat pengadu pulang pergi Jakarta-Belanda sebanyak 3 kali dengan total biaya Rp100 juta," ungkap Ratna. 

Hal ini, lanjut Ratna, diakui oleh Hasyim dan menjelaskan bahwa yang membayarkan biaya tiket untuk CAT adalah temannya. 

"Teradu juga memberikan pengadu layar monitor Asus Zen Screen dan seterusnya dianggap dibacakan seharga Rp 5. 419.000."

Lantas siapakah sosok Cindra Aditi? 

Selain menjabat sebagai anggota PPLN Belanda, Cindra juga ternyata cukup aktif dalam bidang hukum. 

Selain itu dalam biodata di Instagram pribadinya juga tertulis: Global Manager - Chemical Industry. 

Nah itulah sekilas profil singkat Cindra Aditi.