Polisi Usut Tewasnya Bocah SD Kubu Raya di Mesin Pabrik Batu Bata, Begini Kondisinya

Heboh bocah SD tewas di mesin pabrik baru bata di Kubu Raya
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Seorang bocah berinisial AC (11) tewas mengenaskan di dalam mesin molen pembuatan batako di Jalan Ampera Raya, Desa Ampera, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat

3 Sate Ayam yang rasanya Menggiurkan di Pontianak, Yuk Cicipi!

Kapolres Kubu Raya, AKBP Wahyu Jati Wibowo, membenarkan peristiwa tragis meninggalnya seorang anak di dalam mesin molen tersebut.

Peristiwa ini diketahui setelah Polres Kubu Raya mendapatkan informasi dari warga dan melakukan investigasi mendalam.

Intip Indahnya 3 Objek Wisata Pantai di Singkawang, Cocok Buat Liburan

Kasi Humas Kubu Raya, Aiptu Ade mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 14.00 WIB pada Minggu, 9 Juni 2024. 

Sampai saat ini investigasi kepolisian terus berlanjut untuk memastikan kronologi tewasnya bocah SD tersebut. 

Mayjen TNI Ali Ridho: Prajurit TNI Terlibat Narkoba akan Ditindak Tegas hingga Hukuman Mati

"Setelah kami menerima informasi dari warga pada Rabu (26/6), Kapolres Kubu Raya langsung membentuk Tim untuk segera melakukan investigasi mendalam terkait peristiwa meninggalnya anak berumur 11 tahun berinisial AC," jelas Ade dikutip pada Sabtu, 29 Juni 2024.

Menurutnya, dari hasil investigasi awal, setelah korban ditemukan warga setempat di dalam mesin molen di lokasi pabrik pembuatan batu bata.

Kemudian warga langsung membawa korban ke Rumah Sakit Yarsi Pontianak.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan medis korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. 

"Kasus meninggalnya seorang anak di dalam mesin molen menjadi perhatian serius. Tim khusus yang dibentuk oleh Kapolres Kubu Raya saat ini sedang bekerja untuk mendalami kejadian ini," tuturnya.

Lebih lanjut, Ade mengatakan, kasus meninggalnya anak dalam mesin molen menjadi perhatian khusus Kapolres Kubu Raya. 

Saat ini, tim yang dibentuk oleh Kapolres Kubu Raya masih bekerja keras untuk melakukan penyelidikan peristiwa ini.

Tujuannya adalah untuk mengetahui penyebab dan kronologi bagaimana korban bisa masuk ke dalam mesin molen, yang akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia. 

"Polres Kubu Raya berkomitmen untuk terus melakukan penyelidikan mendalam guna memastikan penyebab kematian korban," katanya.

"Polres Kubu Raya juga memohon doa dan dukungan dari masyarakat Kubu Raya agar mempercayakan penanganan kasus ini kepada kepolisian, " sambungnya. 

Ade berjanji, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab kematian korban. 

"Kami juga memohon doa dan dukungan dari masyarakat Kubu Raya, khususnya agar mempercayakan penanganan kasus ini kepada kami, Polri," tuntasnya. (Ngadri)