Pengakuan Korban Salah Tangkap Kasus Vina Cirebon, Disiksa Polisi hingga Jadi Bancakan Napi

Aldi korban salah tangkap kasus Vina Cirebon
Sumber :
  • YouTube Uya Kuya TV

Siap – Aldi, salah satu terpidana yang mengaku sebagai korban salah tangkap kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky, akhirnya ikut buka suara. 

Seorang Wartawan Laporkan Pelaku Penganiayaan ke Polresta Pontianak

Dikutip dari tayangan YouTube Uya Kuya TV, pemuda tersebut mengaku sempat mengalami penyiksaan yang begitu keji oleh sejumlah oknum polisi.  

Aldi mengatakan, penyiksaan juga dialami kakaknya, yang bernama Eka Sandi. Keduanya dituduh terlibat dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky pada 2016 lalu. 

Polisi Selidiki Kasus Penganiayaan di Desa Ambarawa Kubu Raya

Aldi menuturkan, dirinya saat itu ditangkap di depan SMU 11, ketika lagi antar motor.

Tiba-tiba, ia disergap sejumlah polisi berpakaian preman dan langsung dimasukan ke dalam mobil sambil dipukuli berkali-kali. 

Bukan Dapat Apresiasi, Camat Baito Malah Dipecat Gegara Dampingi Supriyana, Kok Bisa?

Ia dipaksa mengaku sebagai pelaku kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky.

"Bilangnya suruh ngaku, saya bilang enggak tahu, enggak tahu. Dia (polisi) suruh ngaku terus, saya bilang aja enggak tahu terus," tuturnya. 

Aldi mengatakan, dirinya masih ingat dengan wajah-wajah oknum polisi yang menganiaya dirinya. Namun tidak tahu nama mereka, sebab saat itu mengenakan pakaian biasa, bukan seragam dinas Polri. 

Rupanya, penyiksaan itu pun berlanjut hingga di kantor polisi. Lagi-lagi, Aldi yang tak tahu menahu tentang kasus pembunuhan Vina Cirebon dipaksa untuk mengaku. 

Bahkan, penganiayaan itu juga dilakukan sejumlah tahanan lainnya. Aldi dan sang kakak dikeroyok habis-habisan hingga babak belur. 

"Di kantor polisi dimasa lagi, tahanan disuruh mukulin saya, dibancak," ujarnya. 

Tak sampai disitu, bagian mata hingga kemaluan Aldi juga sempat diolesi balsem hingga melepuh.  

"Tangan dikursi diinjak. Abis itu dimasukin penjara gembok itu dibenturin ke kepala. Saya disuruh ngaku," ujarnya. 

Belum berhenti sampai disitu, Aldi juga mengaku sempat disuruh lari dari kantor polisi. Namun ia menolak lantaran khawatir bakal ditembak. 

"Sempat disuruh lari, cuma saya enggak mau, saya takut ditembak. Akhirnya saya ditembak peluru karet. Itu (saya) diperlakuan kaya binatang lah pak," tuturnya menyeka air mata mengingat pengalaman pahit tersebut.