Bikin Habib Bahar Ngamuk, Rhoma Irama Blak-blakan soal Nasab Nabi, Begini Katanya
- YouTube Rhoma Irama Official
Siap – Pedangdut legendaris, Rhoma Irama sedang jadi sorotan publik setelah pernyataannya yang dianggap menyinggung kaum habaib direspon serius oleh Habib Bahar bin Smith.
Adapun omongan yang menyita perhatian itu di antaranya soal pendapat Rhoma Irama terkait dzuriyah atau keturunan Nabi Muhammad.
Dikutip dari tayangan YouTube Rhoma Irama Official, raja dangdut tersebut rupanya sempat memiliki pengalaman pribadi dengan seorang habib yang menurutnya berbicara tidak pas. Momen tersebut terjadi saat dirinya masih muda.
"Dia cerita saya kaget-kaget ini. Di antaranya yang masih saya ingat, hey itu kalau ada anak habib, walaupun di mabuk-mabukan, walaupun di penzina, pencuri, penjudi, jangan kate ape-ape, dia itu turunan nabi, jangan disakiti, jangan diomelin, dia itu ahli surga," kata Rhoma meniru ucapan habib tersebut.
"Saya terhenyak mendengar itu, dalam hati, emang begitu Islam. Namanya anak muda ye, abis dia ceramah ana naik, giliran ane ceramah mewakili generasi muda, ane bantah tuh semua," sambungnya.
Terkait hal itu, Rhoma Irama mengatakan, seandainya saja baalwi ini benar keturunan dzuriah nabi bukan dari nasabnya tapi dari takwanya maka tentu saja umat akan sangat mencintainya.
"Jangankan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari kegelapan pada cahaya, pada iman, tentu beliau Nabi Muhammad sangat-sangat berjasa, sangat wajar kita mencintai anak cucu beliau karena jasa-jasa beliau tadi," jelasnya.
Rhoma menegaskan, bahwa apa yang disampaikannya murni dari hati, bukan karena kebencian.
"Tidak ada kebencian saya sedikit pun pada habaib sekarang ini, kecuali sebuah keikhlasan ingin berbagi, kta diskusi tukar pikiran. Mari kita telaah kembali ayat-ayat yang slama ini dipegang baalwi," ujarnya.
Sebab menurut Rhoma hal itu akan memberikan pencerahan pada doktrin-doktrin yang dinilai keliru, utamanya soal kepercayaan bahwa keturunan Nabi Muhammad dijamin masuk surga meski ahli maksiat.
"Padahal Nabi Muhammad pernah bersabda, sandainya Fatimah mencuri aku akan potong tangannya. Jadi tidak ada previlage buat keturunan nabi, tidak ada kelebihan kecuali takwa," katanya.
"Jadi dengan hati putih dan tulus, saya hanya ingin mengajak teman-teman dari baalwi, para habaib mengkaji lagi ayat-ayat yang menurut saya disalah tafsirkan shingga muncul arogansi yang dilarang oleh Allah dan rasulnya sendiri," sambungnya.
Kemudian, lanjut pelantun lagu Bujangan tersebut, masalah nasab ini bukan pembahasan nasional saja, tapi sudah merupakan pembahasan internasional.
"Dan menurut ahli nasab internasional, ternyata katakanlah berpihak bahwa para baalwi ini bukan dzuriah nabi, itu bukan urusan saya, terserah para ahli sejarah ahli nasab."
Lalu munculnya klarifikasi kalau sejarah nasab tidak cukup membantu untuk meyakinkan, maka tes DNA adalah satu jawaban yang final dan ilmiah.
"Bahwa ada sanggahan-sanggahan kelompok baalawi genetik hanya bisa dideteksi sekian keturunan, nah ternyata ahli-ahli genetika dari BRIN itu memastikan gen kita sampai ke Nabi Ibrahim sampai Nabi Nuh pun bisa terdeteksi secara presisi," tuturnya.
"Artinya makanya kita sebagai bagian dari umat ini harus betul-betul menundukkan ini sesuai fakta yang ada, yang direkomendasi bangsa-bangsa di dunia," timpalnya lagi.
Meski demikian, Rhoma berharap perdebatan ini tidak memicu permusuhan, dan tidak boleh menjadi pertengkaran, sejauh semua pihak tunduk kepada fakta historis dan fakta genetika.
"Saya katakan tadi, para muhibbin tetaplah cinta pada habib-habibmu. Tetap cintai, tapi kali ini dalam konteks beliau sebagai seorang alim, seorang ulama, seorang guru, kita jaga persahabatan itu."
Karena, lanjut Rhoma, sesungguhnya seseorang beriman itu bersaudara.
"Kira-kira begitu, astaghfirullahalazim, dan harus saya sampaikan karena sebagai seorang muslim, kedua sebagai seorang ketua umum organisasi Islam saya harus memberikan kontribusi."
Rhoma menambahkan, "Dan tidak tertutup kemungkinan untuk menegur saya, apabila ada salah mohon juga bimbingan dan koreksi maupun sebagainya."