Wali Kota Depok Ingatkan ASN Bahayanya Penyakit Tarsok, Apa Itu?
- Istimewa
Siap – Wali Kota Depok, Mohammad Idris memberikan penghargaan kepada lima unit perangkat daerah terbaik. Mereka dinilai berhasil memenuhi target pencapaian penyerapan tertinggi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023.
Adapun peringkat pertama diraih oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, dengan realisasi keuangan sebesar 99,32 persen.
Sedangkan peringkat kedua diraih oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok dengan realisasi keuangan sebesar 99,19 persen.
Peringkat ketiga diraih oleh Kecamatan Beji dengan realisasi keuangan sebesar 97,57 persen.
Kemudian peringkat keempat diraih oleh Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok dengan realisasi keuangan sebesar 97,42 persen.
Lalu, peringkat kelima diraih oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok dengan realisasi keuangan sebesar 97,22 persen.
“Atas nama pemerintah, wali kota dan wakil wali kota, kami ucapkan ribuan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya, semua dinas dan ASN, penilaian dari asisten dan seluruh TAPD, sekda serta beberapa personel terkait, bahwa kegiatan-kegiatan, kinerja dari PD Kota Depok tahun 2023 dinilai baik,” kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat apel bersama ASN pada Selasa pagi, 23 Januari 2024
“Makanya, piagam penghargaan perlu diberikan, jangan dilihat kertasnya, tetapi dilihat atensinya, penilaiannya, yang perhatian dari pimpinan di Pemkot Depok," sambungnya.
Selain itu juga, lanjut Idris tentunya perlu disampaikan untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh semua PD, agar memperhatikan penekanan terhadap outcome-nya.
“Kalau terealisasi, sudah dilaksanakan, output juga alhamdulillah rata-rata sudah terlaksana. Tetapi outcome dari kegiatan-kegiatan ini, yang tentunya setiap kegiatan mempunyai perencanaan dan juga output dan outcome-nya,” ujarnya.
Terkait hal itu, menurut Idris, di tahun 2024, ada satu penyakit yang kadang-kadang menjangkit diri sendiri, yakni dalam bahasa arabnya disebut taswif.
“Kalau dalam bahasa gaulnya disebut penyakit tarsok, ntar-ntar besok-besok, jadi ini menunda-nunda waktu, maka jangan sampai menjangkit diri kita,” pesan Idris.
“Kita laksanakan dari sekarang, insyaAllah dipertengahan tahun, di akhir tahun, akan terasa ringan semuanya,” timpal dia lagi.
Sebab, menurutnya, pekerjaan yang dilaksanakan dari awal tahun ini, sedikit demi sedikit dilaksanakan maka akan maksimal semuanya.
“Ini bisa dibilang usaha saya secara pribadi, alhamdulillah saya usahakan setiap hari di meja saya itu, sudah kosong itu kertas-kertas, jam berapa pun selesai, saya selesaikan, kalau terpaksa belum selesai, ya saya bawa pulang ke rumah,” katanya.
“Tetapi ternyata pengalaman bawa pulang ke rumah banyak berkas juga di rumah, karena Bunda Elly Farida (istri) juga banyak berkasnya, anak saya banyak berkasnya, jadi terpaksa memang harus diselesaikan di kantor."
“Kita selesaikan semuanya, kecuali mungkin berkas-berkas yang memang secara kewajaran dan kemanusiaannya sulit, memang harus dikerjakan, diselesaikan satu hari itu, misalnya Disdukcapil,” tuturnya.
“Tetapi Disdukcapil sekarang sudah banyak pakai digital, digitalisasi, jadi enggak ada alasan lagi,” kata Idris.
Bahkan sekarang, menurutnya, surat-surat masuk sering menggunakan aplikasi Teman Kerja sebagai upaya mengurangi penggunaan kertas.