Mengenal Ulama Banten Sekaligus Jenderal Bintang Satu

KH Syam'un (dua dari kanan) bersama para pejuang Banten.
Sumber :
  • pontirtainfo.blogspot.com

"Maka tepatlah kalau beliau diberi kepercayaan untuk membentuk Barisan Keamanan Rakyat (BKR) Divisi I Banten dan Bogor, dan diangkat menjadi panglimanya," tulis Matia.

Sakit Hati, Ratusan Kiai Depok Kompak Pilih Supian Suri Hadapi Petahana: Cukup 20 Tahun "Puasa"

Pada 23 Mei 1946 Divisi I Banten diganti menjadi Brigade I Tirtayasa Divisi Siliwangi. KH Syam'un diangkat menjadi komandan berpangkat kolonel.

"Suatu keuntungan besar bagi perjuangan kemerdekaan di Banten karena memilliki seorang tokoh pejuang besar, yaitu KH Syam'un," katanya.

Ulama Sepuh NU Sebut Menafikan Nasab Habaib Bukan Ajaran Ulama Terdahulu

Selain gemilang dalam dunia militer, pada periode 1945-1949 KH Syam'un juga mendapat tugas menjadi Bupati Serang.

Meski menjabat sebagai bupati, peran perjuangan KH Syam'un tidak bisa dilepaskan begitu saja.

Tegas! Habib Luthfi Respons Polemik Nasab Habaib, Begini Katanya

Pada 1948, saat meletus Agresi Militer Belanda II, ia bergerilya dari Gunung Karang, Pandeglang hingga Kampung Kamasan, Kecamatan Cinangka, Serang.

Di kampung itu pula KH Syam'un mengembuskan napas terakhir pada 1949 lantaran sakit ketika memimpin gerilya dari hutan sekitar Kamasan.

Halaman Selanjutnya
img_title