Ulah Marco Karundeng Pemicu Kematian Tonaas Elvis Wagey, Laskar Manguni Makasiouw Berduka

Tetua adat laskar manguni minahasa
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Sebuah tragedi mengguncang Kota Bitung, Sulawesi Utara, setelah terjadinya kerusuhan dalam aksi Berdarah yang dilakukan Laskar Manguni pada 20 November 2023. 

Ketika Panglima Manguni Kembali Senggol Habib Bahar, Sindir Gaya Hedon!

Dalam peristiwa tersebut, seorang tokoh penting dari ormas adat Laskar Manguni Makasiouw, Tonaas Elvis Wagey, meninggal dunia akibat diduga dianiaya oleh massa yang terlibat bentrokan.

Tonaas Elvis Wagey, yang dikenal sebagai sosok tetua adat Minahasa yang gigih membela tanah kelahirannya sejak kecil, menjadi sorotan utama dalam peristiwa tragis ini.

Keras! Panglima Manguni Andy Rompas Kembali Senggol Habib Bahar: Tidak Akan Selesai

Pria berusia 64 tahun itu meninggalkan dunia setelah terlibat dalam konflik antara ormas Manguni Makasiouw dan massa pro Palestina.

Dilansir dari unggahan Facebook Mitra Buracho pada Jumat, 1 Desember 2023, terdapat foto-foto terduga pelaku penganiayaan yang membawa bendera Palestina. 

Bukan Cuma Habib Bahar, Panglima Manguni Andy Rompas Juga Senggol Anies Baswedan, Ini Sebabnya

SiapViva mencatat bahwa salah satu terduga pelaku penganiayaan adalah salah satu sosok yang terlibat dalam insiden tersebut.

Akun tersebut menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak berwajib, sambil memperlihatkan foto-foto Tonaas Elvis Wagey yang terbaring dalam peti mati. 

Kematian tetua adat Minahasa ini benar-benar mengguncang ormas Manguni Makasiouw dan suku Minahasa secara keseluruhan.

Panglima besar Manguni Makasiouw, Andy Rompas, menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian Tonaas Elvis Wagey. 

Rompas menyerukan kepada seluruh pasukan Manguni Makasiouw untuk menahan diri dan mendukung aparat kepolisian dalam menangani kasus ini.

"Saya mau mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Tonaas Elvis Wagey yang menjadi korban dalam peristiwa 20 November 2023 kemarin di Kota Bitung," ujar Andy Rompas, sambil memerintahkan pasukannya untuk tetap bersatu dan mendukung upaya menciptakan kembali kedamaian di Kota Bitung.