Pernyataan Lengkap Ketua BEM UI Jadi Korban Intimidasi Aparat

Ketua BEM UI, Melki Sadek Huang
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI, Melki Sadek Huang kembali membeberkan adanya dugaan upaya intimidasi yang dialaminya. 

Nasib Kasus Vina Cirebon, Reza Indragiri: Jangankan Tuntas,Transparan Aja Enggak

Bahkan, hal itu turut dirasakan pula oleh keluarga dan orang-orang terdekatnya. 

Dikutip melalui keterangan tertulisnya, Melki menyebut, bahwa aparat keamanan berseragam datang ke rumah dan sekolahnya dulu, di SMAN 1 Pontianak

Keras, GP Ansor Depok Desak Polisi Tangkap Pelaku Persekusi Kyai dan Banser di Karawang

Mereka datang untuk menanyakan identitas pribadi dan ranah personal Melki pada ibu di rumah dan guru-guru di sekolah.

"Saya berpandangan bahwa upaya-upaya ini adalah upaya penyebaran rasa takut yang sedang ditujukan pada orang-orang terdekat saya, agar saya menahan daya kritis saya akan kondisi sosial hari ini," katanya disitat pada Senin, 20 November 2023.

3 Malam Iptu Rudiana Diperiksa Bareskrim, Pengacara: Beliau Bilang Mohon Doanya

Hal ini, kata Melki Sadek, dapat dilihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan mengarah pada posisi dan kegiatannya selaku Ketua BEM UI.

"Menanggapi hal itu, Jumat, 10 November 2023, saya putuskan pulang ke Pontianak. Saya menemui ibu dan guru-guru di sekolah untuk memastikan keadaannya aman," tutur dia.

"Saya dikabarkan bahwa Divisi Propam Mabes Polri telah responsif memberikan arahan dan menyelidiki dugaan intimidasi yang keluarga saya alami," sambungnya.

Tentu, kata Melki Sadek, ini sangat membantu dan memberikan rasa aman bagi keluarganya di rumah.

Ketua BEM UI itu lantas berharap, sikap responsif ini dapat berlaku di semua kasus yang bisa membatasi kebebasan berpendapat.

"Hingga kini, saya dan keluarga masih menunggu proses investigasi lanjutan dari kepolisian," tuturnya.

Melki berpendapat, siapa pun aparat keamanan yang terlibat dalam intimidasi ini, apa pun instansinya, jelas ini adalah tindakan yang berupaya memberangus kebebasan sipil dan penyebaran upaya ketakutan. 

"Saya yakin ini tidak hanya terjadi pada saya, dan saya berharap ke depannya tidak ada lagi keterlibatan negara, lewat alat apa pun, untuk memberikan ketakutan pada masyarakat untuk bersuara."

Terkait hal itu, Melki berterima kasih pada segenap masyarakat Indonesia yang telah memberi simpati dan dukungan pada dirinya, maupun keluarga agar tetap kuat dan kritis tanpa ketakutan. 

"Saya juga berterima kasih pada ratusan alumni UI yang memberikan tanda tangannya pada tuntutan agar negara melalui alat-alatnya, agar tak lagi menjadi hambatan masyarakat kritis untuk bersuara," kata dia.

"Saya senang melihat beragam latar belakang yang kemudian memberikan dukungan pada saya dan keluarga. Ini menunjukkan kesepahaman masyarakat Indonesia untuk mendukung kebebasan berekspresi dan berpendapat," timpalnya lagi.

Melki Sadek menegaskan, bahwa ini sama sekali tak berkaitan dengan mendukung ataupun tidak mendukung kekuatan politik tertentu. 

"Golongan apa pun, kekuatan politik mana pun, harus menghargai kuatnya ruang-ruang sipil," tegasnya.