Apakah Istri Gubernur Sultra Layak Dijuluki Ratu Nikel? CERI Ungkap Data Mengejutkan
- viva.co.id
"Sesuai dokumen resmi dari website resmi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU), nama Arinta Nila Hapsari ini muncul sebagai pemegang saham mayoritas pada PT Tribhuwana Sukses Mandiri, PT Kabaena Kromit Prathama dan PT Baula Petra Buana," kata Sekretaris CERI, Hengki Seprihadi seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (15/1).
Di PT Baula Petra Buana, Arinta menguasai 30 persen saham senilai Rp 18 miliar. Ia juga memegang 70 persen saham PT Kabaena Kromit Prathama senilai Rp 1,75 miliar, serta 25 persen saham PT Tribhuwana Sukses Mandiri senilai Rp 22,5 juta.
Semua perusahaan tersebut bergerak di bidang tambang nikel di Sulawesi Tenggara.
"Hasil penelusuran awal kami ini cukup mangagetkan lantaran perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh Arinta Nila Hapsari ini semua bergerak di bidang tambang nikel. Di berbagai media telah diungkap bahwa perusahaan-perusahaan milik Arinta itu beroperasi di Sulawesi Tenggara," katanya.
Hengki mengutarakan, sepak terjang Arinta di dunia tambang nikel itu sontak menimbulkan tanda tanya lantaran suami Arinta, Andi Sumangerukka, terpilih sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara pada Pilkada Serentak Tahun 2024 lalu.
"Apalagi, karier Andi Sumangerukka di militer cukup mentereng. Ia tak lain merupakan Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Sulawesi Tenggara periode 2015-2019. Tak lama berselang, Andi Sumangerukka dipromosikan menjadi Pangdam XIV/Hasanuddin dan menjabat sejak tahun 2020 hingga tahun 2021," ungkap Hengki.
Berdasarkan rilis harta kekayaan calon kepala daerah di laman LHKPN KPK, kekayaan Andi Sumangerukka mencapai Rp 632 miliar.