Demo Pertamina Pontianak, Mahasiswa Bawa Bukti Penyelewengan SPBU

Aliansi Mahasiswa Peduli Kalbar demo BBM langka di Pertamina Pontianak
Sumber :
  • Ngadri/Siap.viva.co.id

Siap – Aliansi Mahasiswa Peduli Kalimantan Barat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pertamina Regional Kalimantan Barat Cabang Pontianak, pada Kamis 15 Agustus 2024.

Banjir Rob Terjang Pontianak, Swalayan dan Rumah Warga Kebanjiran

Aksi unjuk rasa ini terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar bersubsidi. Dari pantauan di lapangan, para pengunjuk rasa membawa poster bertuliskan ‘’Usut Tuntas Mafia Pertamina’’ Tolak Mafia Selamatkan Rakyat’’ dan membawa dokumentasi dugaan penyelewengan di SPBU.

Koordinator aksi unjuk rasa Krisman Arifin mengatakan, kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi terjadi hampir di seluruh wilayah di Kalimantan Barat. Penyebabnya menurut Arifin karena terjadi dugaan penyelewengan BBM di SPBU.

Gempar, Seorang Balita di Ketapang Ditemukan Tewas Dibawah Kolong Rumah

'‘Untuk mendapatkan Bahan Bakar Solar (BBM) jenis Solar bersubsidi sopir harus antri ber hari-hari, itupun belum tentu dapat. Tapi ketika mobil pertamina datang kepada SPBU Yang didahulukan adalah mobil-mobil siluman sehingga dari pihak supir hanya mendapatkan sisa dari solar bersubsidi tersebut,’’kata Krisman Arifin kepada sejumlah wartawan pada Kamis, 15 Agustus 2024.

Aliansi Mahasiswa Peduli Kalbar demo BBM langka di Pertamina Pontianak

Photo :
  • Ngadri/Siap.viva.co.id
Polres Ketapang Tertibkan PETI di Kecamatan Matan Hilir, Pekerja Kabur ke Hutan

Arifin menambahkan, kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi tersebut diduga arena adanya mafia-mafia yang bermain. Karena mobil truk siluman yang mengambil BBM tesebut sangat banyak dan ada bukti foto-foto.

‘’Kalau hanya untuk pemakaian pribadi Itu tidak mungkin mengambil sebanyak itu, Bahkan kami punya bukti-bukti video drone, ada penampungan solar bersubsidi di Mempawah,’’tambahnya.

Lebih lanjut, Arifin mengatakan, dugaan penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar subsidi itu terjadi di SPBU Senopati, Kabupaten Mempawah dan SPBU Lintang Batang di Jalan Trans Kalimantan Kabupaten Kubu Raya.

‘’Dugaan penyelewengan ini terjadi di SPBU Senopati dan SPBU Lintang Batang di Kubu Raya,’’ujarnya.

Ditambahkan oleh Arifin, bila bertolak dari sisi Pertamina, mereka mengatakan melalui Arya Yusra Dwicandra Area Manager Communication Relation dan CSR Kalimantan bahwa BBM bersubsidi jenis solar aman untuk wilayah kalimantan barat. Mereka berpendapat bahwa mereka menyalurkan BBM bersubsidi jenis solar tepat sasaran dan sesuai kouta yang ada.

Aliansi Mahasiswa Peduli Kalbar demo BBM langka di Pertamina Pontianak

Photo :
  • Ngadri/Siap.viva.co.id

‘’Terhitung dari bulan januari hingga juni tahun 2024 sudah tersalur 165 (kilo liter) dari 396 (kilo Liter) BBM bersubsidi jenis solar. Namun berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan oleh supir truck. Mereka mengatakan bahwa BBM subsidi jenis solar langka dikalimantan barat, para supir truck logistik harus antri berhari-hari untuk mendapatkan solar bersubsidi,’’ungkapnya.

4 Tuntutan Aksi Unjuk Rasa Aliansi Mahasiswa Peduli Kalimantan Barat yang terdiri dari (GMKI, PMKRI, PMII Raya dan Rumah Diskusi) pontianak menuntut:

1. Menuntut pertamina untuk menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsudi tepat sasaran.

2. Menuntut pertamina agar mengevaluasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsudi jenis solar kepada SPBU yang ada dikalbar, serta meminta kekonsistenan pengawasan pihak pertamina dan kepolisian

3. Menuntut pertamina untuk menindak tegas pihak-pihak terkait dalam penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsudi jenis solar.

4. Meminta pertamina memberikan sanksi administratif dan melaporkan pengelola SPBU yang melakukan penyelewengan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsudi jenis solar kepada otoritas terkait.

Sementara itu, Sales Branch Manager (SBM) Rayon 1 Pertamina, Dimas Armadianto menjelaskan, kuoto BBM jenis solar bersubsidi hingga saat ini masih aman. Karena kuota diberikan untuk tahun berjalan.

‘’Untuk tahun 2024 kuota aman dan semoga tidak ada kendala dan halangan. Kalau untuk wilayah Sintang penyaluranya jika dalam situasi normal sekitar 1 jam sudah sampai di SPBU. Tapi karena joper dialihkan ke Sanggau, mungkin butuh waktu lama,’’ujarnya.