Mendadak Viral, Ternyata Gugun Gumilar Diduga Teman Dekat Aep Saksi Kunci di Kasus Vina?
- Istimewa
Siap –Nama Gugun Gumilar seorang anggota polisi yang pada tahun 2016 silam berpangkat Bripka mendadak viral dimedia sosial setelah namanya disebut dalam sidan PK Saka Tatal belum lama ini.
Sontak dengan viralnya nama Gugun Gumilar tersebut netizen langsung memburu beragam informasi di jagat media sosial.
Alhasil, beragam informasi terkait sosok Gugun Gumilar itupun marak berseliweran di media sosial berbagai platform terutama TikTok.
Usut punya usut, ternyata sosok Gugun Gumilar ini merupakan anak buah Iptu Rudiana di Unit Satuan Narkoba Polresta Cirebon.
Tak hanya itu, pada peristiwa kasus Vina Cirebon 2016 silam, gugun dikabarkan turut menangkap para terpidana.
Nah yang paling mengejutkan, Gugun ternyata merupakan teman dekat dari Aep yang disebut sebut bahkan dilaporkan lantaran memberikan kesaksian palsu dalam kasus Vina Cirebon.
Hal itu diungkapkan oleh seorang pedangan warung bernama Sauri saat berbincang dengan Dedi Mulyadi di kanal Youtube KDM.
Saking dekatnya, kata Sauri, Gugun sampai mempercayakan motornya kepada Aep ketika dicuci di tempat pencucian dimana Aep bekerja.
"Cuci motor ke Aep terus pulang bawa motor Aep. Nanti kalau sudah selesai dianterin ke sana (rumah Gugun), diambil motornya Aep," kata Sauri.
Sebelumnya, Sauri sempat menceritakan tentang sosok anak buah Iptu Rudiana berinisial G ini.
Tak sekadar cuci, polisi Satuan Narkoba dan Aep itu bahkan saling bertukar motor.
"Cuci motor ke Aep, dia pulang bawa motornya Aep. Nanti kalau selesai dia anterin ke sana, diambil motornya Aep," kata Sauri ke Dedi Mulyadi.
Sauri hafal betul dengan sosok anak buah Iptu Rudiana itu.
Sebab tiap kali cuci motor di Aep, polisi tersebut sering mampir ke warungnya untuk membeli minum.
"Dia kan sering minum es di warung saya. Memang saya tahu, gak jauh dari Saladara, daerah tinggal di Majasem, terkenal orang itu," kata Sauri.
"Kalau dibilang buser yah, unit narkoba," tambahnya.
Menurutnya Aep dan anak buah Iptu Rudiana sudah akrab dari sebelum kejadian penggerebekan.
"Sebelum kejadian Aep digerebek anak-anak sama pak RW sudah dekat," katanya.
Sauri mengatakan anak buah Iptu Rudiana itu ikut menangkap Eko, Eka, Hadi, Jaya, Sudirman, Saka Tatal dan Supriyanto.
Nah, nama Gugun Gumilar mencuat bermula pada saat Aldi adik salah satu terpidana kasus Vina Cirebon yakni Eka Sandi menjadi saksi di sidang PK Saka Tatal pada di Pengadilan Negeri Cirebon pada Selasa (30/7/2024).
Tak hanya Gugun Gumilar, Aldi juga mengungkap nama Aris Papua dan mereka berdua disebut sebagai penyidik paling kejam dalam proses penyidikan berjalan.
Sontak suasana ruang sidang dipenuhi rasa haru bahkan berderai air mata ketika Aldi mengungkap detik detik proses penyidikan yang ia alami pada 2016 silam.
Aldi mengaku, dirinya langsung ditangkap tanpa adanya surat penangkapan atau pun penyelidikan.
"Ga ada (surat). Tahu-tahunya langsung ditangkap aja semua. Nyampe di mobil dipukulin,"
"Nyampe di polsek, saya turun disuruh jalan bebek dari gerbang. Banyak polisi pada baris disitu. Ada yang ditendang, ada yang dipukul, ada yang diinjek," kata Aldi.
Aldi mengatakan, dirinya mendapatkan penyiksaan dari polisi hampir 6 jam. Setengah 6 (sore) udah dipukul sampe jam 12 malem masih dipukul," akunya.
"Bisa dipraktikan cara memukulnya?" tanya Farhat Abbas.
"Ya banyak sih kalau dipraktikin mah. Ada yang diinjek, ada yang dibalsem muka tuh. Ada yang mata dibalsem, semuanya dibalsem. Jadi mata ga bisa ngeliat. Polisi ganti sift, semua mukul," jawab Aldi.
Parahnya penyiksaan yang dilakukan polisi membuat Aldi sakit selama satu bulan lamanya.
Kondisi Aldi baru benar-benar pulih setelah satu bulan. Ruang sidang kembali banjir air mata ketika Aldi bercerita dipaksa minum air seni
"Minum air kencing?" tanya Farhat Abbas.
"Iya pak, minum air kencing semua satu gelas, saya satu gelas, Saka Tatal satu gelas," ucap Aldi terisak.
Setelah minum air kecing, ada polisi yang bawa sandal eiger dan menaboki semua tersangka.
"Akhirnya sampai remek pak," katanya.
Tak hanya itu, mereka juga diancam akan ditembak mati.
"Ada yang bilang, masih mending ditembak mati semua, daripada kamu pada hidup," ungkap Aldi.
Farhat lalu bertanya, siapa penyidik yang paling kejam. Aldi langsung menyebut nama Aris Papua dan Gugun.
"Orang dua itu pak namanya Aris Papua sama Gugun. Itu yang paling kejam. Saya keluar saja sudah kayak ngesot pak," ungkap Aldi sambil menangis.
Akibat penganiayaan itu, Aldi menyebut selama satu bulan dia belum bisa berjalan.