5 Jurus Jitu Dongkrak Swasembada Pangan Ala JHL Foundation

Founder JHL Foundation soal ketahanan pangan
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Pangan adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Kecukupan jumlah dan kecukupan gizi berperan dalam membentuk kualitas sumber daya manusia (SDM).

Heboh Gandum 'Manusia' Jadi Pakan Ternak, Begini Respon KPPU

Terkait hal itu, kewajiban negara untuk memenuhi hak warganya adalah mutlak. Sehingga segala upaya dipergunakan untuk mencukupinya. 

Tak heran jika negara memberi ruang partisipasi bagi warga negara yang mampu dan memiliki komitmen untuk turut serta dalam pembangunan ini.

JHL Group Inisiasi Kelapa untuk Sejahterakan Petani dan Jaga Indonesia Tetap Lestari

Namun tentu saja, untuk dapat mewujudkan kemandirian pangan, butuh solusi jitu dan peran serta banyak pihak.

Salah satunya seperti yang dilakukan JHL Merah Putih Kasih, atau JHL Foundation. Yayasan tersebut fokus mengembangkan kemampuan dalam swasembada pangan di Indonesia. 

Target Presiden Terpilih Prabowo Subianto, 5 Tahun Lagi Indonesia Swasembada Pangan dan ...

Founder Yayasan JHL Foundation, Jerry Hermawan Lo mengungkapkan, sumber daya alam yang dimiliki Indonesia melimpah. 

Menurutnya, ada lima pilar yang diperlukan agar Indonesia semakin kuat dalam pengelolaan swasembada pangan. 

Pertama adalah sumber daya alam. Dalam hal ini Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah dan siap untuk dikelola. Kedua adalah infrastruktur. 

"Sejak kepemimpinan Presiden Jokowi (Joko Widodo) pembangunan infrastruktur sudah sangat luar biasa. Jadi pengangkutan hasil alam dari desa menuju kota sudah jauh lebih baik," katanya dikutip pada Senin, 15 Juli 2024.

Ketiga adalah penegakan hukum. Menurut Jerry, penegakan hukum di Indonesia saat ini sudah berjalan baik.

Sedangkan yang keempat adalah sumber daya manusia (SDM). Dan yang kelima adalah peran serta investor. 

Jerry menilai, investor benar-benar sangat dibutuhkan. Dia berharap banyak pengusaha yang tertarik untuk membantu mengelola lahan-lahan yang ada di penjuru daerah.

Sehingga masyarakat di daerah pun memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan dari pemanfaatan lahan di bidang pertanian dan perkebunan.

Jerry menegaskan, JHL Foundation sendiri tak diam saja untuk turut serta dalam mewujudkan swasembada pangan. 

"Terutama dalam mewujudkan pilar keempat, yakni mengembangkan sumber daya manusia Indonesia untuk lebih bisa berkontribusi di bidang pangan."

Pihaknya lanjut Jerry, kini sedang mewujudkan misi mulia mencetak 1.000 sarjana pertanian dari putra-putri Indonesia. 

Program tersebut diawali dengan pembangunan SMK Pertanian di Ciemas, Sukabumi Jawa Barat.  

Selanjutnya yayasan juga memberi beasiswa mahasiswa S1 dan S2 pertanian dan peternakan. 

Ditekankan penerima beasiswa ini setelah menyelesaikan pendidikannya memiliki komitmen kuat utk mengabdikan dirinya pada sektor pertanian atau peternakan dimanapun si seluruh Indonesia.

Pembangunan SMK Pertanian ini merupakan kerja sama antara JHL Foundation dan Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD) yang kini dikomandoi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak.

JHL Foundation membuka sekolah alam dengan skema pendidikan non formal dan  mereka akan diajari bercocoktanam dan beternak serta beberapa keterampilan praktis dibina dan dibimbing dosen-dosen dari IPB dan UGM didampingi para petani andal.

"Jadi mereka ikut kerja petani yang sudah terlatih sama ada guru pembimbingnya, sambil mereka belajar kurikulum wajib untuk mendapat Paket B dan Paket C juga ketrampilan pertukangan, menjahit dan lain-lain," tuturnya.

"Nah setelah lulus bagi yang bakat pendidikannya bagus, kita kerja sama dengan IPB atau perguruan tinggi mana pun juga yang bisa menerima murid-murid kita khusus di bidang pertanian," sambungnya.

Tak hanya niat yang mulia, JHL juga inovatif dalam proses mencari sumber dana untuk biaya sekolah, asrama, hingga kuliah muda-mudi terbaik bangsa tersebut.

Seluruh  penjualan sayur hasil pertanian di lahan JHL Merah Putih Kasih Foundation seluas 6 hektar di Megamendung, Bogor dipergunakan untuk membiayai kegiatan yayasan. 

Lahan pertanian ini sekarang digarap para petani di sekitar Megamendung, Bogor.

"Jadi sekarang sudah berjalan dan lumayan hasilnya. Kami tanam yang sangat sederhana dulu sayuran seperti caisim, kailan, tomat, dan terung dan selain ke jaringan hotel restaurant, banyak teman-teman darmawan yang menikmati panen kebun kami," ungkapnya.

Dia juga bercita-cita para lulusan terbaik sarjana pertanian itu akan menjadi dosen dan praktisi untuk terus menularkan ilmu kepada adik-adik mereka kelak. Jadi, Indonesia akan semakin banyak memiliki sarjana pertanian.

Jerry menceritakan latar belakang dari cita-citanya untuk mencetak 1.000 sarjana pertanian karena Indonesia ialah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya.

"Namun sayangnya, lahan-lahan pertanian yang sangat luas ini masih belum digarap dengan baik. Bahkan salah dalam mengelolanya. Belum lagi, banyak anak muda yang tidak mau menjadi petani. Karena hidup petani saat ini masih jauh dari sejahtera," ujarnya.

Karenanya dia ingin berkontribusi untuk Indonesia agar bisa lebih banyak memiliki sumber daya manusia yang bisa mengolah dan memanfaatkan kekayaan Tanah Air. 

"Tentu semuanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," lanjut Jerry.