Catatan Hitam STIP: Bahtera Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Karam Akibat Salah Nakhoda
- Istimewa
Darilah itu era AIP/PLAP disebut pendidikan semi-militer dengan doktrin memiliki karakter disiplin matra laut yang siap bertugas di atas kapal.
"Entah sejak kapan kebijakan tidak dilibatkannya instruktur-instruktur Marinir di kampus STIP, sehingga kampus itu tidak bisa lagi disebut sebagai pendidikan semi-militer," katanya.
Capt dwiyono menilai, kedigdayaan bahtera STIP sebagai candra dimuka peradaban pendidikan bahari sekarang sudah karam, tergerus ditaraf internasional maupun taraf nasional.
"Sebaliknya bukan berubah berkembang baik positif justru semakin terpuruk memburuk," katanya.
Menurutnya, warisan sang proklamator sejak 1957 akan kedigdayaan tatanan warisan peradaban pendidikan perwira pelayaran niaga di negeri bahari ini justru dalam statistik titik balik nadir mutu terendah.
"Karena dinodai oleh tangan sang nakhoda yang tidak faham arah haluan tuntutan pendidikan tinggi maritim niaga."
"Rekam jejak demikian, karena terjadi berulang insiden-insiden fatality (korban nyawa) dari taruna-taruna anak didik secara beruntun," ujarnya.
Mereka yang jadi korban di antaranya:
1. Agung Bastian Gultom dan Jegos (2 korban ditahun 2008)