Ketika Pentolan PKB Depok Bocorkan Omongan Idris: Cara Mandangnya Kaya Juragan Kontrakan!
- siap.viva.co.id
Siap – Suhu politik jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Depok mulai memanas. Sejumlah partai kian gencar melakukan manuver politik untuk merebut kursi orang nomor satu di kota tersebut.
Setidaknya itu terlihat ketika sejumlah partai politik (parpol) yang terdiri dari Gerindra, PDIP, Demokrat, PKB, PAN, dan PPP sepakat, untuk berada dalam satu barisan yang disebut Koalisi Sama Sama atau Koalisi SS.
Mereka kompak, ingin menantang kekuatan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dikenal telah berkuasa lebih dari 20 tahun di Kota Depok.
Berbalut iming-iming perubahan, keenam partai Koalisi Sama Sama itu pun optimis dapat mengubah Depok menjadi lebih baik.
Sejumlah elit partai tersebut menilai, banyak yang harus dibenahi di Kota Depok.
Terkait hal tersebut, mereka sepakat mengusung Supian Suri, sosok yang saat ini menjabat sebagai sekretaris daerah (Sekda) untuk maju sebagai bakal calon wali kota.
Desakan untuk megubah kota penyangga Jakarta ini menjadi jauh lebih baik salah satunya disuarakan oleh Ketua DPC PKB Depok, M Faidzin.
Dalam orasi politiknya, ia bahkan sempat mengungkit omongan Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang terkesan tidak memiliki konsep pembangunan.
Momen itu terjadi ketika Idris bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat meresmikan underpass Jalan Dewi Sartika, beberapa waktu lalu.
Kala itu, Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil), sempat bertanya, apa lagi yang hendak diminta. Menurut Faidzin, Idris sempat meminta dua hal, yakni masjid dan alun-alun.
"Oke dikasih, anggaran pun disiapkan. Tapi ternyata tiba-tiba yang mau digusur SDN Pondok Cina," katanya saat menyampaikan orasi politik dalam agenda deklarasi Koalisi Sama Sama di Hotel Margo, Depok pada Rabu, 8 Mei 2024.
Padahal, lanjut Faidzin, banyak warga yang masih membutuhkan sekolah negeri. Alih-alih memperbaiki atau merenovasi SDN Pondok Cina, wali kota justru ingin menggusurnya untuk dijadikan masjid.
"Apa kita kurang masjid? Di kantor wali kota ada masjid, tapi saya lihat tiap hari kosong, waktu shalat sering kosong, terus mau diapakan mau dibuat masjid lagi?" tanya Faidzin.
Ia lantas berpendapat, seharusnya itu tidak boleh dilakukan lagi.
"Bayangkan, walikota cara mandangnya kaya juragan kontrakan. Jadi dapat duit kira-kira mana yang mau digusur," tuturnya.
"Kita tidak membayangkan, bagaimana menyerahkan nasib warga Depok pada mereka-mereka yang tidak punya konsep pembangunan," sambungnya.
Atas dasar itulah, Faidzin mengaku bangga pihaknya bisa berada dalam satu gerbong Koalisi Sama Sama sebagai penantang PKS.
"Saya berbangga hati bersama partai-partai yang memang serius memikirkan nasib rakyat, yang serius untuk mencari solusi agar rakyat di Kota Depok ini bisa bahagia."
Ia berharap, jangan sampai Depok dicap sebagai kota yang susah, sementara daerah tetangga telah mengalami kemajuan yang cukup pesat.
"Jadi persepsi ini harus kita lakukan bersama-sama, perubahan ini harus kita lakukan bersama-sama, semoga bergabungnya kita hari ini tidak ada dusta di antara kita, tapi bersama-sama untuk maslahat umat dan rakyat,"pungkasnya.