Presiden Iran Murka, Ancam Bumi Hanguskan Israel Dalam Hitungan Jam

Ilustrasi rudal. Iran vs Israel
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, bahwa Iran berpotensi melakukan serangan balasan ke wilayah Israel dalam waktu 24 hingga 48 jam.

Bomber Anyar Inter Milan, Mehdi Taremi, Ternyata Bercita-cita Jadi Polisi

Hal ini terjadi lantaran ketegangan antara Tel Aviv dan Iran mulai timbul pasca serangan ke konsulat Teheran di Suriah beberapa waktu lalu. 

Terkait hal itu, Amerika kini telah mengerahkan kapal perangnya ke wilayah Israel. 

Eskalasi Perang Timur-Tengah Meningkat Kemenlu Sediakan Hotline Bantuan untuk WNI, Silakan Catat!

Seperti diketahui, Amerika merupakan salah satu sekutu terkuat Israel. 

Disitat dari Wall Street Journal (WSJ), Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Angkatan Darat Erik Kurilla, membahas kemungkinan serangan Iran dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant di Israel pekan ini. 

Lagi Menggila Mehdi Taremi Malah Cedera, Debut di Serie A Tertunda?

Menanggapi ancaman tersebut, kantor Gallant mengatakan, negaranya siap dalam menangkis serangan Iran.

"Kami siap mempertahankan diri di darat dan di udara, bekerja sama erat dengan mitra kami, dan kami akan tahu bagaimana meresponsnya," katanya dikutip pada Sabtu, 13 April 2024. 

Kekinian, Amerika juga dikabarkan telah menyiapkan dua kapal perusak, salah satunya sudah berada di wilayah Israel dan satu lagi dialihkan ke sana. 

Setidaknya satu dari kapal tersebut membawa sistem pertahanan rudal Aegis.

Presiden AS Joe Biden, menegaskan pihaknya akan membela Israel. Ia bahkan memberi peringatan agar Teheran jangan memulai serangan.

"Kami berdedikasi untuk membela Israel. Kami akan mendukung Israel dan membantu membela Israel dan Iran tidak akan berhasil," katanya penuh percaya diri. 

Sebagai informasi, Iran mengancam akan membalas serangan sebagai balasan atas serangan udara Israel terhadap gedung diplomatik. 

Serangan itu menewaskan beberapa pejabat tinggi militer Iran, termasuk seorang anggota senior Pasukan Quds elit Korps Garda Revolusi Islam.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi menyebut bahwa kejahatan pengecut tidak akan dibiarkan begitu saja.

"Setelah kekalahan dan kegagalan berulang kali melawan keyakinan dan kemauan para pejuang Front Perlawanan, rezim zionis telah memasukkan pembunuhan buta dalam agendanya dalam perjuangan menyelamatkan diri," tegas Raisi.