Telak, Ini Kata Rocky Gerung Buat PDIP Soal Hak Angket, Investasi Politik
- Istimewa
"Jadi saya kira, ini sebetulnya mengkompori PDIP tapi bukan mengkompri pragmatis, namun ini kompor historis. Supaya PDIP keukeuh masuk parlemen dengan posisi hak angket dan dalil yang kuat," tuturnya.
Sebab, sambung Rocky, hak angket bukan hanya mengklaim kuantitatif hasil pemilu, tapi klaim kualititif terhadap ide demokrasi yang diporak-porandakan oleh Jokowi selaku kader PDIP.
"Beda kalau Jokowi memporak-porandakan Gerindra atau Golkar, tapi ini memporak-porandakan partainya sendiri. Ngamuk di rumahnya sendiri dan menghendaki PDIP tidak tumbuh," katanya.
Jokowi, lanjut Rocky Gerung, bermimpi untuk bisa memimpin PDIP. Namun Megawati melihat hal itu tidak mungkin terjadi karena dasarnya tetap akan ada feodalisme.
Sebab, di dalam PDIP itu ada hereditas atau pewarisan dari DNA Soekarno dalam menjalankan politiknya.
"Jadi saya mamu melihat duel itu berlangsung antara Megawati yang mempunyai posisi moral standing yang kuat dan histrocal position yang teguh berhadapan dengan Jokowi yang masih mau berupaya mematahkan isu angket ini dengan membujuk kader-kader PDIP untuk berkhianat. Jokowi ini seperti maling kundang dan memalin-kundangi dirinya lagi sendiri," tandasnya.