Telak, Ini Kata Rocky Gerung Buat PDIP Soal Hak Angket, Investasi Politik

Potret Rocky Gerung
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Santer usulan hak angket atas dugaan kecurangan Pemilu 2024 belakangan ini berhasil menyita perhatian publik dan menuai beragam tanggapan dari berbagai pihak, tak terkecuali pengamat politik Rocky Gerung.

PDIP Sedih lihat Prabowo Direndahkan Martabatnya Karena Berikan Dukungan ke Luthfi-Taj Yasin

Ia menyebut bahwa hak angket adalah kesempatan bagi PDIP menanam investasi politik dan investasi moral.

Pasalnya, partai berlogo banteng ini harus tumbuh berdasarkan perintah sejarah. 

Eks Menteri Kominfo Budi Arie Disorot soal Dugaan Judi Online, Begini Reaksi Rocky Gerung

"Karena kalau partai-partai lain merupakan partai yang sedikit pragmatis dan dibuat setelah orde baru atau setelah reformasi," katanya seperti dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Lebih lanjut Rocky Gerung mengatakan, PDIP merupakan partai yang berakar kuat di dalam PNI Bung Karno. Sehingga, harus sadar betul jika hak angket bukan hanya sekedar untuk mengusung hasil pemilu yang diduga dicurangi. 

Heboh Dugaan Pungli, Dewan PDIP Geruduk SMAN 2 Depok, Begini Faktanya

"Tapi ini hak untuk memulihkan martabat dignity yang dirusak oleh Jokowi," terangnya.

Menurut Rocky Gerung, Ia menganggap Jokowi telah merusak PDIP, merusak demokrasi, dan merusak sejarah Indonesia yang dipastikan berakar pada pikiran-pikiran Bung Karno. 

"Jadi saya kira, ini sebetulnya mengkompori PDIP tapi bukan mengkompri pragmatis, namun ini kompor historis. Supaya PDIP keukeuh masuk parlemen dengan posisi hak angket dan dalil yang kuat," tuturnya.

Sebab, sambung Rocky, hak angket bukan hanya mengklaim kuantitatif hasil pemilu, tapi klaim kualititif terhadap ide demokrasi yang diporak-porandakan oleh Jokowi selaku kader PDIP.  

"Beda kalau Jokowi memporak-porandakan Gerindra atau Golkar, tapi ini memporak-porandakan partainya sendiri. Ngamuk di rumahnya sendiri dan menghendaki PDIP tidak tumbuh," katanya. 

Jokowi, lanjut Rocky Gerung, bermimpi untuk bisa memimpin PDIP. Namun Megawati melihat hal itu tidak mungkin terjadi karena dasarnya tetap akan ada feodalisme.

Sebab, di dalam PDIP itu ada hereditas atau pewarisan dari DNA Soekarno dalam menjalankan politiknya. 

"Jadi saya mamu melihat duel itu berlangsung antara Megawati yang mempunyai posisi moral standing yang kuat dan histrocal position yang teguh berhadapan dengan Jokowi yang masih mau berupaya mematahkan isu angket ini dengan membujuk kader-kader PDIP untuk berkhianat. Jokowi ini seperti maling kundang dan memalin-kundangi dirinya lagi sendiri," tandasnya.