Surat Miris Hanif Wicaksono dari Balik Penjara Salemba: Mardigu Penghancur Keluarga
- Istimewa
Siap – Hanif Wicaksono, pria yang merasa dikriminalisasi oleh Mardigu Wowiek Prasantyo, menuliskan surat yang cukup menyentuh dari balik jeruji besi penjara Rutan Salemba.
Surat berjudul, Mardigu Penghancur Keluarga dan Perobek Kebahagiaan Anak-anak Saya itu, viral setelah diunggah akun Twitter @PartaiSocmed.
Sebagaimana diketahui, sosok Mardigu sendiri memang cukup lama jadi sorotan publik. Terlebih sejak dirinya diterpa isu perselingkuhan.
Nah kekinian, warganet kembali dikejutkan dengan berbedarnya surat dari Hanif Wicaksono, pria yang istrinya diduga menjadi selingkuhan Mardigu.
Berikut adalah surat mengharukan Hanif Wicaksono dari balik penjara kepada @mardigu024 alias Wowiek Prasantyo.
Mardigu Penghancur Keluarga dan Perobek Kebahagiaan Anak-anak Saya
Rutan Salemba, 18-02-2024
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera kepada seluruh masyarakat di segenap penjuru Indonesia.
Saya Hanif Wicaksono, seorang ayah yang terpenjara lebih dari 4 bulan/120 hari. Detik demi detik mengais hidup di balik jeruji besi.
Saya sangat merindukan kehangatan ketiga anak saya. Apa yang sudah menimpa saya adalah kezaliman yang luar biasa.
Mardigu Wowiek seorang yang mengaku sebagai motivator, mengaku sebagai mentor ternyata adalah seorang pebinor.
Penghancur keluarga yang sudah saya bina selama hampir 15 tahun.
Tidak sampai di situ, dia bahkan berkeras membungkam saya untuk menutupi kebejatannya dengan kriminalisasi saya dan menjerumuskan saya ke dalam penjara agar dia tetap tampil bersih, terhormat di atas panggung.
Membuat tipu-tipu masyarakat luas dengan topeng dan narasi-narasinya.
Kejadian penggerebekan Mardigu dan Destajah (istri saya) dalam satu ranjang di kamar Hotel Novotel Mangga Dua yang dilakukan oleh istri Mardigu (Dita Sastrawiria).
Bahkan penggerebekan berikutnya dilaporkan oleh anak saya sendiri di rumah pribadi saya, dalam posisi saya di dalam penjara adalah kebejatan yang amat sangat di luar batas.
Saya menuntut keadilan dan saya menuntut hak-hak saya yang sudah dirampas oleh Mardigu Wowiik.
Semua saya lakukan dengan niat baik, demi mewujudkan hasil yang baik yaitu marwah, kehormatan saya sebagai seorang kepala keluarga, ayah dan kebahagiaan ketiga anak saya.
Salam saya, Hanif Wicaksono.
NB untuk ketiga putra saya, bapak yakin ada keadilan untuk kebebasan bapak untuk kita berkumpul peluk kembali, membangun susun kembali bata-bata yang sudah runtuh ini. Bapak amat sayang dan rindu kalian semua.