Strategi Kotor Pendukung Anies dan Ganjar Terungkap, Mengelabuhi Kebebasan Rakyat

Siap –Pemilu 2024 meninggalkan jejak kontroversial dengan dugaan kelicikan dari pendukung Anies dan Ganjar.

Narasi curang yang dilontarkan pihak yang kalah menciptakan keraguan, tetapi data suara yang tajam menunjukkan realitas yang mengejutkan. 

Dalam permainan politik ini, Anies dan Ganjar muncul sebagai tokoh utama, mewakili kelompok berbeda, tetapi diwarnai oleh kesamaan yang mencolok.

Anies, dianggap sebagai wakil kelompok islam militan perkotaan, dan Ganjar, diwakili kelompok sekuler desa, menghadirkan paradigma lama dalam dunia politik. 

Keduanya, digambarkan sebagai kapal besar yang lamban dan kuno oleh Budiman Sudjatmiko, terjebak dalam pikiran sempit dan media sosial lapak lama.

Terkait kepemimpinan, Anies terfokus pada kemampuan membaca lafadz Arab dan menjadi imam, sementara Ganjar terlihat dengan gimmick jaket desain pilot ala Top Gun. 

Namun, keduanya dipilih oleh kalangan tua yang enggan belajar, memainkan narasi "kami suci, kalian najis" dan "kami malaikat, kalian bangsat".

Benturan antara Prabowo Gibran dan kedua kandidat ini menjadi sorotan. 

Prabowo Gibran dinilai lebih unggul dalam debat dan perilaku politik, sementara Anies dan Ganjar bermasalah secara integritas. Dipanggil oleh KPK, keduanya terjebak dalam kontroversi koruptif.

Rakyat, dianggap sebagai bayi-bayi republik, menunjukkan kecerdasan mereka melalui suara yang tajam. Mereka menolak narasi negatif dan kebisingan politik, memilih melihat melampaui puncak piramida dan menyuarakan kebutuhan riil mereka. 

Saatnya bagi elemen kebangsaan untuk memahami bahwa rakyat tidak melihat Anies dan Ganjar sebagai tokoh suci, dan bahwa cinta dan pengertian harus menggantikan kebencian dan hasad dengki.