Teror Rentenir Rakus Warga Depok Ditagih Utang Rp 20 Juta Berubah Jadi Mimpi Buruk Ratusan Juta!

Warga depok
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Sebuah kisah mencekam melanda Kota Depok, di mana seorang rentenir menunjukkan kelakuan serakah dan tamak yang merajalela. 

Pemukiman di Depok Terendam Banjir, Warga: Lagi Sahur Malah Ngurusin Air

Korban terbarunya adalah Sugi Mulyo, seorang warga Kampung Lio, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Awalnya, Sugi Mulyo meminjam uang senilai Rp 20 juta dari seorang wanita berinisial M pada tahun 2006 untuk modal usaha. Namun, dalam waktu dua tahun, utangnya membengkak menjadi Rp 500 juta dengan bunga yang tidak terduga.

Polisi Cek TKP Rumah yang Kemalingan di Depok saat Salat Tarawih Warganet: Ini Mah Malingnya Ga Jauh

Sugi, yang yakin bisa membayar utangnya dengan bunga 10 persen, terkejut melihat jumlah utangnya melonjak menjadi Rp 100 juta hanya dalam beberapa bulan. Meski Sugi telah mencicil sebesar Rp 10 juta, rentenir tersebut pada tahun 2009 mengklaim bahwa utangnya mencapai Rp 500 juta.

Kondisi semakin memburuk ketika rentenir tersebut menyita sertifikat rumah Sugi, mengancam keberlanjutan tempat tinggalnya.

Sekda Depok Pertajam Program dan Solusi Persoalan di Forum Renja Panmas

Sugi sendiri menyatakan ketidaksetujuannya dan bahkan berusaha mediasi dengan meminta maaf secara ritual, namun rentenir tersebut menolak.

"Sumpah Mubala. Mubala saya pernah dimediasi kalau saya minta maaf itu, kan? Manang benar untuk kita sumbah sama-sama yang benar, eh, selamat, yang nggak benar pasti akan tidak selamat, sebenarnya," ungkap Sugi dengan nada kecewa.

Sugi menambahkan bahwa rentenir tersebut menolak untuk melakukan mediasi dengan sumpah Mubala yang dapat menyelesaikan masalah dengan keadilan. 

"Karena saya mau Pak Mubala itu jangan hanya pribadi saya dengan mujiara tapi saya mau bagiannya semua turun-turunan, 7 turunan pun saya bilang kalau yang benar, selamat, tapi kalau yang tidak benar ya harus nangurisikonya saya bilang," tegasnya dengan perasaan kecewa yang mendalam.

"Dan Beliau nggak mau masalah gitu kan ya. Nggak mau, nggak mau, saya minta sumpah -sumpah. Bagaimana boleh ya, balik kesaya? Aduh, nggak maaf, akan nangis dosa aja."

Hingga saat ini, Sugi masih berjuang untuk mempertahankan tempat tinggalnya dan berharap dapat menyelesaikan masalah ini dengan cara yang benar dan adil.