Pergulatan Ideologi antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Terkait Pemindahan Ibu Kota Negara

Bacapres anies baswedan
Sumber :
  • Viva.co.id

Siap –Debat perdana calon presiden 2024 telah sukses digelar di Gedung KPU pada Selasa malam, 12 Desember 2023. 

Pagi Ini Ketua KPU Jalani Sidang Dugaan Pelanggaran Kode Etik Terkait Aduan Politikus PDI Perjuangan

Salah satu momen menarik terjadi saat capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengajukan pertanyaan kritis mengenai proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Ganjar, yang baru saja mengunjungi IKN, mempertanyakan pandangan Anies Baswedan terkait IKN sebagai bagian dari program Indonesia Sentris pemindahan Ibu Kota Negara. 

Dapat Nomor Urut 2 Jadi Simbol Kemenangan, Supian-Chandra bakal Kasih Warga Kuliah Gratis

Anies, dengan tegas, mengawali jawabannya dengan menyatakan bahwa masalah harus diselesaikan, bukan ditinggalkan.

Anies menyoroti masalah lingkungan hidup, lalu lintas, dan kepadatan penduduk di Jakarta, yang menurutnya harus segera diatasi.

Presiden Terpilih Prabowo Subianto Enggan Pindah ke IKN?

Bagi Anies, meninggalkan masalah tidak akan membawa solusi.

 Ia menekankan urgensi penyelesaian masalah di Kalimantan Timur, termasuk pembangunan fasilitas sekolah yang rusak dan infrastruktur transportasi seperti kereta api dan jalur tol antar kota.

"Saat ini, yang merasakan dampaknya adalah rakyat. Kita tidak boleh hanya membangun tempat bagi aparat sipil negara, tetapi juga harus menjadi pusat perekonomian," ujar Anies di Gedung KPU.

Pertanyaan terus mengalir ketika Ganjar menyimpulkan apakah Anies bersikap oposisi terhadap IKN. 

Anies membela pandangannya dengan menyatakan bahwa IKN dibuat melalui produk hukum Undang-Undang tanpa melibatkan proses dialog publik yang komprehensif.

"Negara ini adalah negara hukum, dan seharusnya memberikan ruang bagi publik untuk membahas peraturan sebelum ditetapkan. Ini bukan negara kekuasaan di mana penguasa menentukan hukum tanpa melibatkan publik," jelas Anies.

Anies juga menyoroti kebutuhan-kebutuhan mendesak yang harus diprioritaskan untuk rakyat. 

Ia mengkritik pembangunan Istana Presiden di IKN sambil merinci bahwa masih ada kekurangan pupuk di Indonesia.

"Jika kita belum bisa menyediakan pupuk dengan cukup, seharusnya kita fokus pada pemenuhan kebutuhan rakyat daripada membangun Istana Presiden di IKN. Di mana rasa keadilan kita?" tanyanya dengan nada sindiran.