Fredy Pratama, Bos Jaringan Internasional Pemasok Pil Yaba ke Indonesia

Bukti pil narkoba
Sumber :
  • Siap.Viva.co.id sumber. BNN

SiapPil Yaba, salah satu jenis narkotika yang relatif baru dalam peredaran di Indonesia, kembali menjadi sorotan setelah pengungkapan identitas pemasoknya.

Kodam XII Tanjungpura bersama Orjen TNI Babinkum Bakar 21 Kilogram Sabu

Fredy Pratama, seorang bos dalam jaringan internasional narkotika, kini dikenal sebagai penyuplai utama Pil Yaba ke Tanah Air.

Informasi ini disampaikan oleh Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa, kepada wartawan pada Jumat 15 september 2023

Wakil Ketua KPK Akui Gagal Berantas Korupsi, Ini Sederet Pemicunya

Dalam pernyataannya, Brigjen Pol Mukti Juharsa mengonfirmasi bahwa Pil Yaba yang beredar di Indonesia termasuk dalam golongan satu narkotika dan diketahui berasal langsung dari Thailand, dengan Fredy Pratama sebagai individu kunci dalam peredaran ini.

Pil Yaba, yang dalam bahasa Thailand disebut "Obat Gila" atau "Crazy Pil," pertama kali muncul di Bangladesh pada tahun 2002. Di Malaysia, narkotika ini dikenal dengan sebutan Pil Kuda.

Doa Menggelegar Habib Bahar di HUT ke-78 Bhayangkara

Pil Yaba memiliki karakteristik berbentuk kecil, sekitar 6 milimeter, dan memiliki warna pink atau oranye. 

Karena ukurannya yang kecil, Pil Yaba sering disembunyikan dalam pipet atau sedotan plastik untuk menghindari deteksi.

Proses peredaran Pil Yaba di Indonesia diketahui melibatkan rute dari Tiongkok menuju Kuala Lumpur, lalu ke Johor, dan akhirnya mendarat di Aceh sebelum dikirim ke Jakarta melalui jalur darat. 

Menurut Brigjen Pol Mukti Juharsa, jalur peredaran Pil Yaba mirip dengan peredaran sabu-sabu, yang merupakan masalah serius dalam keamanan narkotika di Indonesia.

Keterangan ini membuka jendela wawasan lebih lanjut mengenai peredaran Pil Yaba di Indonesia dan peran Fredy Pratama dalam jaringan internasional pemasok narkotika. 

Kasus ini menunjukkan pentingnya kerja sama antarlembaga penegak hukum untuk memerangi peredaran narkotika yang merusak masyarakat Indonesia.