Balas Dendam Iran Berlanjut, Baru 3 Menit Israel Bak Neraka Dunia: Amerika Ketar Ketir
- YouTube kabarlangittimur
Siap – Iran kembali membuktikan ancamannya. Kali ini, aksi balas dendam yang dilakukan Team Melli telah menghancurkan tiga kota besar di Israel. Serangan ini diduga sebagai sikap atas campur tangan Amerika Serikat.
Dilansir dari kanal YouTube Update Pertahanan, baru 3 menit yang lalu sirine peringatan serangan udara kembali memekakan telinga di seluruh Israel.
Namun bagi ratusan warga tersebut, peringatan kali ini datang terlalu terlambat. Serangan dahsyat untuk yang ke-22 kalinya ini dilancarkan oleh Iran dalam beberapa minggu terakhir, menghantam sejumlah titik di Israel.
Dengan kecepatan dan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, serangan rudal Iran diklaim telah merenggut banyak nyawa dalam sekejap.
Laporan awal yang masih sangat simpang siur dan belum terverifikasi sepenuhnya menyebutkan bahwa, beberapa rudal dengan daya ledak besar menghantam wilayah padat penduduk di Tel Aviv, Haifa, dan Ashkelon.
Saksi mata menggambarkan, suara ledakan yang menggelegar dan guncangan hebat terasa di seluruh kota.
Kepulan asap hitam pekat, dan kobaran api terlihat membubung tinggi di beberapa lokasi yang menjadi sasaran dalam sebuah serangan yang mengejutkan dan terkoordinasi itu.
Rudal-rudal Iran menghantam Kota Tel Avif tepat tengah malam tadi.
Serangan ini menandai eskalasi signifikan dalam ketegangan yang sudah memuncak di antara kedua negara.
Militer Israel sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi yang merinci skala serangan atau jenis rudal yang digunakan.
Namun, sumber-sumber keamanan mengindikasikan bahwa ini adalah salah satu serangan rudal terbesar yang pernah dilancarkan Iran langsung ke Tel Avif pada gelombang serbuan ke-22 ini.
Aksi balas dendam Iran ini terjadi di tengah meningkatnya retorika agresif dari kedua belah pihak.
Sebelumnya, Iran telah bersumpah akan membalas setiap tindakan yang dianggap sebagai agresi terhadap kepentingannya di kawasan.
Sementara itu, Israel telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk mengambil tindakan militer guna menetralisir ancaman dari Iran.
Analis politik dan militer global memandang, serangan tengah malam ini sebagai titik balik yang berbahaya.
Risiko konflik regional yang lebih luas kini menjadi lebih nyata.
Tel Avif kini berada dalam kondisi siaga tinggi dengan pasukan keamanan dikerahkan di seluruh kota.
Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang.
Tim penyelamat dan petugas medis bergegas menuju lokasi-lokasi yang terkena dampak, namun tantangan yang dihadapi sangat besar.
Reruntuhan bangunan dan puing-puing berserakan di mana-mana, mempersulit upaya pencarian dan penyelamatan korban.
Jumlah korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu dan upaya evakuasi.
Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel mengenai jumlah pasti korban atau jenis rudal yang digunakan dalam serangan kali ini.
Namun skala kehancuran yang dilaporkan mengindikasikan bahwa Iran mungkin telah menggunakan jenis senjata yang lebih canggih, atau meningkatkan intensitas serangannya secara signifikan.
Serangan ke-22 dalam waktu singkat ini menunjukkan eskalasi konflik yang sangat mengkhawatirkan antara Iran dan Israel.
Kegagalan sistem peringatan dini untuk memberikan waktu yang cukup bagi warga untuk berlindung menjadi sorotan utama.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pertahanan udara Israel dalam menghadapi gelombang serangan yang begitu cepat dan dahsyat.
Komunitas internasional sekali lagi menyerukan penghentian segera kekerasan dan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri.
Namun dengan jatuhnya ratusan korban jiwa dalam waktu singkat prospek deeskalasi tampak semakin suram.
Dunia kini menunggu dengan tegang respons Israel terhadap serangan yang
mematikan ini, dan khawatir akan terjadinya babak baru dalam konflik yang telah berlangsung lama ini.
Laporan ini masih dalam tahap awal dan informasi lebih lanjut akan disampaikan seiring dengan perkembangan situasi di lapangan.
Presiden Amerika Semprot Israel
Terpisah, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak mengecam Iran atas pelanggaran kesepakatan soal gencatan senjata.
Meski Teheran kembali meluncurkan rudal ke wilayah Israel sekira pukul 10:30 pagi waktu setempat, tiga setengah jam setelah gencatan senjata seharusnya mulai berlaku.
Melalui platform media sosial miliknya, Truth Social, Trump secara langsung memperingatkan Israel agar tak mengeluarkan reaksi berlebih terhadap Iran.
"Israel. Jangan jatuhkan bom itu. Jika kalian melakukannya, itu pelanggaran besar. Pulangkan para pilot sekarang juga," tegas Trump.
Trump juga mendesak agar Israel tidak akan menyerang Iran.
"Semua pesawat akan berbalik arah dan pulang, sambil melakukan 'gelombang persahabatan' kepada Iran. Tidak ada yang akan terluka, gencatan senjata sedang berlaku. Terima kasih atas perhatiannya!" kata Trump.
Pernyataan Trump ini mengejutkan sejumlah pejabat Israel. Mereka sebelumnya menyatakan telah berkoordinasi dengan Washington dan menerima "lampu hijau" untuk merespons pelanggaran gencatan senjata oleh Iran.