Aktivitas Penambangan Bauksit PT CMI Diduga Cemari Sungai Subali Ketapang, Ikan dan Tanaman Mati
- Istimewa
Nathalis juga meminta kepada manajemen PT. CMI dan PT.HPMU agar segera menindaklanjuti tuntutan warga yang terdampak sesegera mungkin.
Senada dengan Nathalis Hendra, Antonius Badau mengaku sangat dirugikan mengingat kerugian yang dialaminya. Ia juga meminta kepada pihak perusahaan agar serius menangani persoalan tersebut.
"Hari ini kami tidak bisa panen padi dan beberapa tanaman kami yang lain, jadi saya meminta ke pihak perusahaan agar serius menangani kebun kami yang terdampak,’’ujarnya.
Mewakili PT. HPMU, Nasutian menjelaskan bahwa kejadian tersebut merupakan akibat dari adanya dua sisi jalan yang menurun dan menanjak antara jalan dari SP 5 dan jalan menuju SP 6 dimana dijalan tersebut tidak ada penampungan air sehingga air yang datang langsung mengalir ke sungai. Dan menurutnya bahwa dalam pekerjaan penambangan sudah ada Sendiment Pond.
"Kalau dari sisi tambang pas hujan kemarin kami juga ada dokumentasi sesuai dengan hari itu juga sebagian besar itu dari jalan raya misalnya dari SP 6 ke SP 5 itukan nggak ada tampungan airnya jadi langsung ke sungai. Jadi kalau dari tambang rata-rata sudah ada sendiment pond,’’katanya.
Nasution menambahkan, Sungai Subali yang tercamar akan segera dilakukan normalisasi dan sebagai bentuk pertanggung jawaban ia dan tim telah melakukan verifikasi langsung di sungai dan ladang warga yang tercemar dan ia berjanji tidak akan putus komunikasi dengan masyarakat yang terdampak.
Sementara itu, Matius Jumpun yang merupakan temanggung Adat mengatakan bahwa perusahaan harus bertanggung jawab penuh mengingat lumpur pekat dari pekerjaan penambangan PT. CMI telah merusak tanamannya.