Hujan Lebat dan Potensi Banjir Masih Dominasi Indonesia hingga Februari
- istimewa
Siap – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait curah hujan tinggi dan potensi banjir di sejumlah wilayah Indonesia pada Dasarian II Januari 2025.
Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga Februari 2025, dengan sebagian besar kota di Indonesia masih didominasi hujan.
Pada Dasarian III Januari 2025, beberapa wilayah seperti Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan diprediksi mengalami curah hujan tinggi dengan kategori Awas.
Sementara itu, wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan berpotensi menghadapi banjir dengan kategori Tinggi.
Memasuki Februari 2025, wilayah Pulau Jawa, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur masih memiliki potensi banjir kategori Tinggi.
BMKG menyebut bahwa sekitar 80 persen wilayah Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim hujan.
BMKG mengimbau masyarakat yang berada di wilayah terdampak untuk melakukan tindakan preventif, seperti memastikan kapasitas drainase lingkungan tetap baik, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, serta mempersiapkan payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar ruangan.
Selain itu, penting juga untuk menjaga kesehatan untuk menghindari penyakit yang sering muncul di musim penghujan.
Catatan Cuaca Ekstrem Januari 2025
- Suhu Minimum Terendah: 13,3°C (12 Januari 2025, Stasiun Meteorologi Enarotali, Paniai, Papua Tengah).
- Suhu Maksimum Tertinggi: 37,7°C (12 Januari 2025, Stasiun Meteorologi Tanah Merah, Boven Digoel, Papua).
- Curah Hujan Harian Tertinggi: 443,3 mm/hari (11 Januari 2025, Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau).
- Kelembapan Terendah: 60,75% (12 Januari 2025, Stasiun Meteorologi Sentani, Papua).
- Kecepatan Angin Tertinggi: 70,4 km/jam (12 Januari 2025).
BMKG juga menyarankan masyarakat untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem dengan mengamankan barang-barang di sekitar rumah, memantau informasi cuaca terkini, serta memastikan kesiapan infrastruktur untuk menghadapi potensi banjir.
Dengan curah hujan yang masih tinggi, masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah serta pihak terkait untuk mengurangi risiko dampak bencana.
