Kejaksaan Negeri Pringsewu Tetapkan Dua Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah LPTQ 2022

Dua tersangka kasus korupsi dana hibah LPTQ 2022
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Pringsewu telah menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam penyidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait penyimpangan dana hibah Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kabupaten Pringsewu Tahun 2022. 

Astaga! Cagub Petahana Ini Tilep Gaji Guru Honorer se-Provinsi Bengkulu Demi Ambisi Pilkada

Penetapan tersangka ini dilakukan berdasarkan kecukupan alat bukti yang ditemukan oleh penyidik, sesuai dengan ketentuan dalam hukum acara pidana.

Kedua tersangka yang ditetapkan adalah:

Lawan Fitnah Jelang Pilkada Depok, Chandra Singgung Korupsi Quran hingga Sapi: Itu Ada di Kubu Mana?

1. Sdri. TP, yang menjabat sebagai Bendahara LPTQ Kabupaten Pringsewu untuk Masa Bakti Periode 2020-2025, sekaligus bertugas sebagai Analis Kebijakan Ahli Muda pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu. Surat Penetapan Tersangka Nomor: 02/L.8.20/Fd.2/12/2024 diterbitkan pada tanggal 2 Desember 2024.

2. Sdr. R, yang menjabat sebagai Sekretaris LPTQ Kabupaten Pringsewu untuk Masa Bakti Periode 2021-2025, serta bertugas sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu. Surat Penetapan Tersangka Nomor: 03/L.8.20/Fd.2/12/2024 juga dikeluarkan pada tanggal yang sama, 2 Desember 2024.

Calon Bupati Mesuji Elfianah Sewot Disinggung Korupsi, Endingnya Nyalahin Rakyat

Untuk mempercepat penyelesaian perkara, Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Pringsewu telah melakukan penahanan terhadap kedua tersangka selama 20 hari ke depan, mulai 2 Desember 2024 hingga 21 Desember 2024, dengan jenis penahanan rumah tahanan (rutan), sesuai dengan ketentuan Pasal 21 Jo. Pasal 24 KUHAP.

Modus operandi yang dilakukan oleh kedua tersangka, sebagaimana ditemukan oleh penyidik, termasuk pembuatan laporan kegiatan fiktif dan mark-up anggaran pada sejumlah kegiatan. Berdasarkan hasil audit independen yang dilakukan oleh Akuntan Publik Drs. Chaeroni & Rekan, tindakan tersebut mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 584.464.163,-.

Halaman Selanjutnya
img_title