Senggol Kemendikbud, Guru Besar UP Kuliti 3 Dosa Besar Pendidikan

Kuliah umum di UP
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Fakultas Psikologi Universitas Pancasila (UP) kembali mengadakan kuliah umum pada awal perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2024/2025.

Keren, 2 Guru Besar UP Hasilkan Riset 'Ajaib' untuk Industri Kelapa Sawit: Siap Diproduksi 2025

Adapun kegiatan itu mengangkat tema "3 Dosa Besar Pendidikan: Peran Mahasiswa Sebagai Agen Pengubah".

Dekan Fakultas Psikologi UP, Prof Awaluddin menilai kegiatan ini penting sekali, karena dari sisi temanya adalah penguatan karakter. 

Komisi X DPR RI Tinjau SMA 2 Jayapura, Janjikan Bantuan Buku untuk Peningkatan Pendidikan di Papua

"Tema ini dipilih untuk mengetahui sejauh mana kebijakan Kemendikbudristek dalam hubungannya pencegahan permasalahan 3 dosa besar pendidikan yang biasa kita dengar," katanya dikutip pada Minggu, 22 September 2024.

Tiga dosa besar itu adalah bullying, perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual.

Dengan Program Ini Mahasiswa Indonesia Bisa Raih Gelar Ganda Internasional dari Kampus Top Dunia

Menurut Rektor UP, Prof Marsudi Wahyu Kisworo, pendidikan karakter bukan sekadar materi yang diajarkan, tetapi harus menjadi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. 

"Saya mengamati bahwa ada 10 kesalahan dalam sistem pendidikan kita, bukan hanya terkait mahasiswa, tetapi juga dari cara sistem pendidikan dirancang," ujarnya. 

Menurut Marsudi, selama ini, sistem yang digunakan belum secara efektif membentuk mahasiswa dan pelajar dengan karakter yang kuat dan baik.

"Itu karena kurangnya teladan yang diberikan oleh mereka yang berada di lingkungan pendidikan," jelasnya. 

Prof Marsudi juga sempat menyinggung Kemendikbud yang seolah mengabaikan ajaran utama Ki Hajar Dewantara dengan lebih menekankan prinsip Tut Wuri Handayani (mendukung dari belakang). 

"Semboyan Kemendikbud seharusnya adalah ing ngarso sung tulodho (di depan memberi contoh)," kata dia. 

"Rusaknya karakter bangsa disebabkan oleh para pemimpin, tokoh, dan guru yang tidak memberi contoh yang baik," sambungnya.

Upaya Kemendikbudristek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek, melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), menginisiasi program penguatan karakter dan pencegahan kekerasan di perguruan tinggi. 

Program ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan SDM unggul yang berakhlak mulia, kreatif, serta mengedepankan nilai-nilai Pancasila. 

Dalam upaya mencegah kekerasan di lingkungan kampus, Kemendikbudristek menekankan tiga fokus utama: pencegahan kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi.

Kepala Puspeka, Rusprita Putri Utami, menyatakan bahwa penguatan karakter mahasiswa merupakan langkah strategis dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila. 

"Melalui pembinaan ini, kami ingin menciptakan pelajar yang mandiri, kritis, dan berperilaku sesuai nilai-nilai luhur bangsa. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia," katanya. 

Kemendikbudristek berharap kuliah umum ini dapat menciptakan lingkungan pendidikan tinggi yang bebas dari kekerasan dan diskriminasi.

Kemudian melahirkan generasi mahasiswa yang tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global.