Pilu, Ini Isi Chat Terakhir Nia Kurnia Sari Gadis Penjual Gorengan Sebelum Tewas, Curhat Soal....

Potret isi chat yang beredar di Medsos
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Nasib tragis yang dialami Nia Kurnia Sari seorang remaja putri berusia 18 tahun seorang penjual gorengan menjadi sorotan publik. Pasalnya, Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di temukan tewas dan terkubur tanpa busana setelah sempat dikabarkan hilang oleh pihak keluarga.

Hilang 3 Hari, Warga Sanggau Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai

Nah kekinian muncul kabar bahwa chat terakhir Nia Kurnia Sari sebelum ditemukan tewas terkubur tanpa busa beredar di tengah publik.

Diketahui, sebelum ditemukan tewas, Nia Kurnia Sari sempat berkirim pasan atau chat kepada sahabatnya.

Geger, Seorang Kakek Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Mempawah

Dalam isi chat tersebut, Nia sempat mengutarakan keinginannya. Saat itu Nia ternyata mengaku rela bekerja demi ingin melunasi hutangnya dilansir dari channel youtube Surya, Rabu (11/9/2024).

Dalam unggahan isi chat terakhir Nia Kurnia Sari penjual gorengan yang beredar di media sosial itu tampak chat yang dikirimkan Nia ke salah satu temannya.

Lakalantas di Jalan Trans Kalimantan, Pengendera Motor Tewas Mengenaskan

Nia mengaku dirinya mengorbankan tabungan kuliahnya demi bisa melunasi utang.

"N: Iyo ca Kini ko den harus bayie utang den ka uncu Lu lah lunas baru nabung ntuak kuliah lai tapi ngaleh payah kini biasnyo sehari den dapek 40 mah kini ntuak dapek 35 payaj," katanya.

"Tapi ketek2 mode 100 rb lai lah dem pinjaman, Tapi den sasak an haha,"

"Baa lai nia. Kini urang manggaleh lah banyak. Banyak persaingan.Tapi dari pado dak manggaleh bara dapek nyo se lah lai," jawab temannya, Acha.

"Iyo Ca den cubo uin mah ca nyo lain narmo jalur kip ca. Doaan ajolah," jawab Nia.

"Okee semangat!," kata Acha memberikan semangat. "Tulah den pengan bana bisuak ko kuliah bia dapet kwn baru suasana baru," sambungnya.

Sementara, ayah Nia, Arsil bercerita sang anak memang berkukuh menjadi pedagang gorengan demi membantu perekonomian keluarga.

"Ia bersikukuh untuk tetap berjualan dengan alasan membantu orangtua. Terpaksa saya turuti saja," katanya.