Sebelum Ditemukan, Kakak Nia Dapat Isyarat Lewat Mimpi, Dia Teriak Minta Tolong, Disini Gelap?

Potret kolase gadis penjual gorengan sebelum tewas
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Kasus tewasnya gadis penjual gorengan di Padang Pariaman Sumatera Barat (Sumbar) yang ditemukan terkubur tanpa busana mendadak heboh dan menghiasi pemberitaan di media berbagai platform.

Wilayah Padang Pariaman Diguncang Gempa Mangnitudo 5.0 Hari ini

Pasalnya, kematian gadis penjual gorengan bernama Nia Kurnia Sari usai 18 tahun tersebut meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.

Rini Wahyuni, kakak almarhumah Nia Kurnia Sari mengatakan, dirinya dan keluarga sangat terpukul dan sangat sedih dengan kepergian sang adik dengan cara tidak wajar.

Hilang 3 Hari, Warga Sanggau Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai

Rini, juga mengatakan bahwa dengan meninggalnya sang adik, harapan keluarga dan almarhumah untuk mengenyam pendidikan sampai tahap sarjana pupus.

"Jadi sejak di bangku SMA almarhumah sering bercerita ingin menjadi seorang sarjana meskipun terlahir dari keluarga miskin," kata Rini seperti dikutip Youtube Nusantara tv.

Geger, Seorang Kakek Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Mempawah

Lebih lanjut Rini mengatakan bahwa sang adik sering menjadi juara dan aktif diberbagai kegiatan ekstra kulikuler sekolah.

"Nah, untuk memudahkan pembiayaan kuliahnya nanti, almarhumah berjuang mengumpulkan uang dengan berjualan gorengan keliling dengan berjalan kaki," ungkap Rini.

Namun, impian Nia Kurnia Sari untuk bisa kuliah dan memiliki laptop itu kini telah kandas setelah sang adik meninggal diduga dibunuh dan diperkosa jika melihat kondisi jenazah setelah ditemukan.

Nah yang lebih mengejutkan, Rini pun mengaku sempat bermimpi bertemu dengan sang adik pada malam setelah kejadian.

Dalam mimpinya, Nia Kurnia Sari seperti orang ketakutan dan minta tolong.

"Malam itu Rini bermimpi. Nia berteriak minta tolong. 'Tolong Nia, tolong Nia di sini gelap'," ujar Rini.

Sementara itu, hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus dugaan pembunuhan itu.

Direktorat Samapta Polda Sumatera Barat menerjunkan anjing pelacak K-9 untuk mencari barang bukti atas kasus tersebut