Ketika Anies Dicecar Najwa Shihab Soal Parpol Tersandera Kekuasaan, Gagal Nyalon Playing Victim?

Potret Anies Baswedan dan Najwa Shihab
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Pernyataan Anies Baswedan tentang partai politik (Parpol) yang tersandera oleh kekuasaan usai dirinya gagal maju sebagai calon Gubernur dalam kontestasi di Pilgub Jakarta 2024 terus menjadi sorotan publik.

Viral Anak Abah Tusuk 3 Paslon di Pilgub Jakarta, Anies: Itu Bentuk Kebebasan Berekspresi?

Sontak setelah Anies Baswedan mengeluarkan pernyataan tersebut, ungkapan partai politik tersandera kekuasaan menjadi topik pembahasan semua pemberitaan dan diskusi publik yang ditayangkan langsung di sejumlah siaran televisi swasta.

Disitat dari kanal YouTube Najwa Shihab, Anies Baswedan akhirnya membeberkan dasar dirinya mengeluarkan pernyataan tersebut.

Geger, Dedi Mulyadi Blak blakan Soal Kasus Vina Hingga Para Pesaing di Pilgub Jabar

Hal itu bermula ketika Najwa Shihab mengkonfirmasi langsung terkait pernyataan bahwa partai politik tersandera oleh kekuasaan dan menanyakan bukti kongkrit terhadap Anies Baswedan terkait hal tersebut.

Mendengar pertanyaan itu, Anies Baswedan menjawab bahwa kita bisa melihat dari fenomena di beberapa tempat yang dimana seluruh partai diborong dan lawannya kotak kosong.

Pilgub Jakarta, Koalisi KIM Tunjuk Ahmad Sahroni Jadi Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono

Nah, dua minggu lalu, kata Anies, itu jumlahnya ada 94 Kabupaten atau Kota bahkan Propinsi dan sekarang sudah diatas 50 an.

"Artinya ada 40 an yang berubah karena adanya putusan MK, apa yang terjadi?Pilkada kok jadi serba kotak kosong, apa yang sebenarnya terjadi?," kata Anies seperti dikutip Youtube Najwa Shihab, Senin 2/9/2024.

"Kok bisa begitu banyak kotak kosong, dan di Jakarta hampir terjadi kotak kosong, calon independen tidak lolos verifikasi setelah itu jadi lolos, semua partai dikumpulkan untuk mengusung satu pasangan calon, apakah kurang jelas fenomena yang terjadi," sambung Anies.

"Nah sekarang, mau pakai penjelasan apalagi kalau bukan kita lihat dari kenyataan itu," jawab kepada Najwa Shihab.

"Partai politik kan biasa melakukan hal seperti itu," kata Najwa Shihab.

Mendengar penyataan seperti itu, Anies Baswedan mengatakan bahwa ketika sampai kepada pemilihan ini adalah tentang rakyat, artinya, partai itu memiliki kedaulatan untuk mengusulkan.

Ketika partai kehilangan kedaulatan dan tidak sehat, ini bukan kesalahan partainya, tapi salah kepada yang memberikan tekanan pada partai dan itu tidak seharusnya.

"Darimana anda bisa membuktikan hal itu," tanya Najwa Shihab.

Sementara kata Najwa Shihab, semua partai berargumen soal hitung hitungan politiknya memang tidak bisa mengusung seorang Anies Baswedan.

"Karena itu, kita hormati keputusannya, tapi kita tau bahwa keputusan itu adalah keputusan yang merupakan pembalikan dari keputusan sebelumnya," kata Anies Baswedan.

Nah, kata Anies, hal seperti ini telah kita alami, dan ia memberikan contoh yang paling gampang jangankan dirinya di Jakarta, Airin saja hampir tidak menjadi calon di Banten.

"Dia itu (Airin) pernah jadi Walikota dua periode, tokoh Golkar, surveinya diatas 50-60 persen, kok bisa tokoh seperti ini sampai hampir tak bisa maju di Pilgub Banten," kata Anies.

"Hal tersebut bisa dijelaskan, apakah ada konflik di internal partai dan lainnya, jadi selalu ada penjelasan disetiap fenomena politik dan tidak melulu semuanya menjadi kemudian ada intervensi kekuasaan," kata Najwa.

"Kalau partai memiliki kedaulatan, sudah dari dulu dulu partai itu akan nyalonin, mana ada partai yang ga mau nyalonin orang angkanya sampai 60 persen," jawab Anies.

"Mas Anies anda disebut playing victim lho mengatakan seperti ini setelah gagal mendapatkan tiket maju di Pilkada Jakarta, karena sebelumnya tidak sekencang ini," kata Najwa.

"Saya itu bukan gagal dapat tiket, tapi saya gagal boarding pas padahal tiket udah dapet," jawab Anies.

"Ga bisa terbang tapi tiket udah ada, coba bayangkan, jadi ini bukan playing victim, jadi ini victim beneran, jadi cerita tentang bagaimana kedaulatan partai yang sedang mereka gunakan terus hilang," tandas Anies.